SENANGSENANG.ID - Sepanjang tahun 2024, Pasar Modal Indonesia telah menunjukkan resiliensinya yang luar biasa, di tengah beragam tantangan global dan domestik yang terus bergerak dinamis.
Perlambatan pertumbuhan di beberapa negara utama dan ketidakpastian geopolitik yang belum mereda, menjadi tantangan utama bagi perekonomian global saat ini.
Di sisi domestik, kita telah melewati momentum krusial tahun politik, dengan terlaksananya Pemilu Presiden, legislatif, dan Pilkada serentak, yang tentu membawa dinamika tersendiri bagi stabilitas ekonomi dan pasar modal Indonesia.
Berbagai tantangan tersebut telah menguji ketangguhan dan ketahanan kita, dalam mendorong pertumbuhan pasar modal yang berkelanjutan.
Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024 di Jakarta Senin 30 Desember 2024.
“Namun demikian, berkat kerja keras, sinergi, dan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di industri pasar modal Indonesia, kita berhasil menghadapi berbagai tantangan tersebut dengan penuh optimism," kata Inarno.
"Bahkan, tidak hanya bertahan, tetapi juga terus mencatatkan berbagai capaian positif sepanjang tahun 2024, yang menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mendukung pertumbuhan dan stabilitas pasar modal di tanah air,” imbuhnya.
Sepanjang 2024, lanjutnya, perjalanan Pasar Modal Indonesia mencatat berbagai dinamika yang membawa dampak beragam, baik peluang positif maupun tantangan yang mempengaruhi kinerja Pasar Modal.
Indeks Harga Saham Gabungan sempat menyentuh titik terendah, namun juga berhasil mencatatkan beberapa all-time high sepanjang tahun ini.
Hingga 27 Desember 2024, IHSG ditutup di posisi 7.036,57 melemah 3,25% (ytd), dengan kapitalisasi pasar mengalami pertumbuhan sebesar 5,05% ytd menjadi Rp12,2 ribu triliun.
Pada sisi Pasar Surat Utang juga menunjukkan pertumbuhan positif, dengan Indeks ICBI ditutup di level 392,36, mencatatkan kenaikan sebesar 4,74% ytd.