Jagongan Wagen PSBK Episode 151 Komunitas Sakatoya Hadirkan Pertunjukan Teater 'Mangiring'

photo author
- Rabu, 22 November 2023 | 11:38 WIB
Pertunjukan teater Mangiring di Jagongan Wagen PSBK episode 151. (Foto: Istimewa)
Pertunjukan teater Mangiring di Jagongan Wagen PSBK episode 151. (Foto: Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Upaya membuka ruang negosiasi adat istiadat Batak melalui karya teater bertajuk Mangiring, Komunitas Sakatoya melakukan pendekatan terhadap kemapanan adat istiadat dalam kompromi berkarya.

Karya ini akan dipentaskan secara perdana pada flatform pertunjukan Jagongan Wagen Sabtu 25 November 2023 malam di Gedung Diponegoro Pusat Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) Kembaran, Tamantirto, Kasihan Bantul.

Karya terbaru Komunitas Sakatoya mencoba mengangkat isu tentang adat istiadat suku Batak terkait dengan Mangiring yang disutradari Miftahul Maghfira Simanjuntak.

Baca Juga: Laga 16 Besar Piala Dunia U-17, Timnas Uzbekistan U-17 Punya Target Besar Singkirkan Favorit Timnas Inggris U-17 di Jakarta International Stadium

Dengan melibatkan sejumlah pemeran Ninda Fillasputri sebagai Sondang, Biola Alexsandra berperan Lamtiur, Domu dimainkan oleh Kevin Abani dan Eskhana Carmelia Sibarani berperan sebagai Uli.

"Mangiring sendiri adalah nama corak ulos kain tenun khas suku Batak yang memiliki makna kesehatan dan keselamatan bagi keturunan keluarga suku Batak," urai Miftahul.

Menurut dia, ulos Mangiring biasanya diberikan oleh mertua kepada menantu perempuan dengan harapan agar kelak akan lahir keturunan keluarga yang sehat dan selamat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius dan Pisces Rabu 22 November 2023 Masalah yang Belum Terselesaikan Tidak akan Hilang

"Namun ketika keluarga Domu dan Lamtiur tidak memiliki anak laki laki, maka ulos Mangiring pun menimbulkan masalah dan pertikaian yang menjadi inti cerita ini," papar dia.

Masyarakat suku Batak termasuk suku yang memegang teguh sistem kekerabatan dari jalur laki-laki atau patrealistik.

Jika keluarga tidak memiliki anak laki laki maka dianggap tidak dapat meneruskan marga sebagai silsilah keluarga sang Ayah.

Baca Juga: Bertekad Menembus Final, Timnas Mali U-17 Siap Gembosi Timnas Meksiko U-17 pada Babak 16 Besar Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo

Adat istiadat akan sangat terlihat dalam penyebutan  anak dalam keluarga Batak. Jika keluarga punga anak lima, dua laki laki dan tiga perempuan.

"Maka yang disebut anak itu dua laki laki sedangkan tiga perempuan disebut Boru," urai Miftahul.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X