Monster, Film Besutan Sineas Jepang yang Sedang Jadi Perbincangan Banyak Orang Tak Sekadar Hadirkan Keseraman

SENANGSENANG.ID - Satu film besutan sineas Jepang sedang tayang di layar bioskop Tanah Air berjudul 'Monster'.

Dari judulnya, penonton menebak bahwa film ini bakal menghadirkan banyak adegan menyeramkan seperti film horor kebanyakan.

Padahal sejatinya tak seperti kita bayangkan sebelumnya. Film ini menjanjikan tontonan yang berbeda untuk membawa penontonnya melihat realitas lain untuk merenungi diri sendiri.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Temanggung Pandean Square Hari Ini Rabu 3 Januari 2024, Lengkap dengan Harga Tiket dan Perubahan Jam Tayang

Monster adalah film besutan Hirokazu Koreeda yang dijamin akan menjadi favorit penonton Indonesia untuk ditonton.

Film Monster sendiri menceritakan kehidupan seorang anak laki-laki bernama Minato (Soya Korukawa) yang mulai bertindak aneh hingga ibunya (Sakura Ando) mencari tahu alasan di balik perubahan perilaku anaknya tersebut.

Setelah mencari tahu, ternyata Minato bertindak aneh karena permasalahan yang ia alami di sekolah.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Wonosobo Hari Ini Rabu 3 Januari 2024, yang Baru Tayang Horor Manca 'Night Swim'

Permasalahan itu nantinya akan dijelaskan melalui tiga sudut pandang yang berbeda yaitu melalui sudut pandang Minato, Ibu Minato, dan Pak Guru Michitoshi Hori (Eita Nagayama).

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada Minato?

Di sepanjang durasinya, Monster memang bukan hanya muncul sebagai kritik atas hadirnya ketidakadilan yang terjadi di era modern, namun menjadi sebuah refleksi untuk merenungi diri sendiri, sejauh mana kita mengenal diri sendiri dan orang-orang terdekat kita.

Seperti yang sudah disinggung di atas, Monster disampaikan dalam tiga babak penceritaan yang sepertinya tidak berturut dan berderet, namun memiliki intensitas dan emosi tersendiri dalam setiap babaknya.

Baca Juga: Jadi Pengunjung Pertama Candi Borobudur di Tahun 2024, Warga Tangerang dan Taiwan Dapat Apresiasi dari TWC

Perspektif pertama dimulai dari Ibu Minato yang merasa anaknya tidak diberikan pendidikan yang layak oleh sekolahnya dan justru malah mendapatkan kekerasan.