Review The Bricklayer, Bukti Kebangkitan Kembali Sutradara Renny Harlin yang Sukses Garap Die Hard 2

SENANGSENANG.ID - Satu lagi film action Hollywood hadir mengibur penonton bioskop di Tanah Air berjudul The Bricklayer.

Meski harus bersanding dengan film bergenre sama yang dibintangi Jason Statham, The Beekeeper, film The Bricklayer tetap percaya diri menggaet penonton.

Dengan naskah yang ditulis oleh Matt Johnson dan Hanna Weg, The Bricklayer sebenarnya tak ubahnya sebagai film action thriller pada umumnya.

Baca Juga: Sebaiknya Kamu Tahu: Bugisan, Kampung di Kota Jogja Jadi Markas Prajurit Bugis hingga Dikenal sebagai Sentra Perajin Blangkon

Namun demikian sang sutradara, Renny Harlin mampu menghadirkan rentetan aksi dengan visual yang memukau, menjadikannya asyik pula untuk ditonton.

Sebagai sutradara yang sukses komersial besar seperti Die Hard 2 dan Cliffhanger, Renny Harlin memang sempat tenggelam setelah film Cutthroat Island yang ia arahkan gagal meraih kesuksesan di pasaran dan bahkan sempat meraih gelar sebagai film dengan kegagalan komersial terbesar sepanjang masa.

Hal ini tak membuat Harlin berhenti berkarya sebagai seorang sutradara.

Baca Juga: UGM Kampus Teratas Tujuan Penerima Beasiswa LPDP Double Degree dan Joint Degree 2024

Ia masih aktif mengarahkan banyak film layar lebar seperti Deep Blue Sea, The Covenant, dan 12 Rounds serta beberapa episode serial televisi popular seperti Burn Notice, White Collar dan Covert Affairs.

Meskipun, lagi-lagi tak satupun di antara kerja kerasnya tersebut mampu mengatrol kembali nama besarnya di industri film Hollywood.

The Bricklayer, Herlin mencoba memberikan reputasi yang lebih baik bagi kemampuan sutradara berkewarganegaraan Finlandia tersebut dalam mengarahkan film-filmnya.

Baca Juga: Menhan Prabowo Lepas Keberangkatan Kapal RS TNI KRI dr Radjiman-992 Kirim Bantuan untuk Palestina

The Bricklayer berkisah tentang seorang agen FBI bernama Steve Vail (Aaron Eckhart), yang dipecat karena membangkang dan hidup sebagai tukang bata di Chicago.

Steve lalu diaktifkan kembali untuk membantu menangani kasus teror pemerasan yang dilakukan sebuah komplotan, dengan membunuh target mereka satu per satu.