Poster dan Trailer Dirilis, Film Malam Pencabut Nyawa Tayang di Bioskop 22 Mei 2024

SENANGSENANG.ID - Film horor baru berjudul Malam Pencabut Nyawa akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 22 Mei 2024.

Pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan peluncuran poster dan trailer resminya dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis 25 April 2024 lalu.

Film horor ini digarap Base Entertainment, studio yang menghadirkan film horor pencetak box office dan peraih Piala Citra sebagai Film Terbaik FFI 2020, Perempuan Tanah Jahanam, dan serial Gadis Kretek.

Baca Juga: Samsung Galaxy Buds 2 Pro, Headset Canggih Berdimensi Mungil yang Punya Banyak Fitur Dibanderol Segini

Dalam poster film garapan sutradara Sidharta Tata, diperlihatkan karakter Respati yang ketakutan serta kehadiran sebuah sosok mengerikan yang menjadi sumber ketakutannya.

Film horor yang pertama kali mengangkat tema mimpi ini berkisah tentang remaja bernama Respati (Devano Danendra), yang kerap mengalami gangguan tidur karena selalu dihantui mimpi buruk.

Melalui trailernya, digambarkan Respati mendapati bahwa gangguan tidurnya tersebut semakin menakutkan ketika salah satu mimpi buruknya terjadi di kehidupan nyata.

Poster film Malam Pencabut Nyawa. (jadwalnonton.com)

Melalui temannya, Wulan (Keisya Levronka), Respati diberitahu bahwa ia punya kemampuan untuk masuk ke alam mimpi dengan kesadaran penuh.

Kemampuannya ini membuat Respati menjadi incaran sosok arwah misterius yang membunuh sejumlah korban.

Bersama Wulan dan Tirta, sahabatnya, Respati harus segera mencari tahu hubungan antara mimpi dan rentetan kematian yang terjadi sebelum ia menjadi korban selanjutnya.

Baca Juga: 12 Kamera Vlog Terbaik 2024 Direkomendasikan Buat YouTuber Lengkap dengan Spesifikasi dan Harganya

Menjelang akhir trailer, kita disuguhkan dengan adegan-adegan mencekam, mulai dari keanehan yang menimpa Wulan, korban-korban lain yang berjatuhan, hingga setan jahat yang mengejar dan mencoba menghabisi Respati.

"Kali ini saya ingin mempersembahkan film horor yang punya narasi cerita yang kuat sekaligus mencekam," tutur Sidharta Tata.