Australia Indonesia Art Forum Kunjungi Studio Rupa Soni Irawan, Terkagum-kagum pada Karya 4 Perupa Ini

photo author
- Kamis, 27 Juni 2024 | 17:40 WIB
Australia Indonesia Art Forum (AIAF) mengunjungi studio rupa milik Soni Irawan di kawasan Tirtonimolo, Kasihan, Kamis 27 Juni 2024. (Istimewa)
Australia Indonesia Art Forum (AIAF) mengunjungi studio rupa milik Soni Irawan di kawasan Tirtonimolo, Kasihan, Kamis 27 Juni 2024. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Hari masih pagi ketika puluhan artlover dari Australia Indonesia Art Forum (AIAF) sampai ke studio rupa milik Soni Irawan di kawasan Tirtonimolo, Kasihan Bantul Yogyakarta, Kamis 27 Juni 2024.

Dikomandoi Konfir Kabo, sosok yang kerap mendukung hubungan antara seniman Indonesia dan Australia dalam beberapa tahun terakhir dan John Cruthes, Director 16albermale Project Space.

Tiap indera puluhan artlover dari Thailand dan Australia itu dibuat segar dengan karya yang dipajang di dinding studio dan koleksi Soni Irawan lainnya.

"Ada 15 artlover dari Thailand dan 25 dari Australia. Mereka menikmati karya-karya dari empat perupa yang kami pajang dari Soni Irawan, Nanindra Danish Permata Unguku, Begog Oner, dan Yusuf Novantoro," kata Surya Haninditya, manajer studio.

Baca Juga: Materi Khotbah Jumat 28 Juni 2024: Ikhlas adalah Melupakan Pujian Manusia dan Hanya Mencari Rida Allah

Empat perupa menarik perhatian AIAF. Mereka tidak sekadar melihat-lihat tetapi juga berbincang langsung mengenai motif, makna, sampai teknis penggarapan karya dengan perupa.

Karya Begog Oner sudah memancing perhatian sejak awal. Judul karya dengan diameter 50 sentimeter itu menggunakan titik koordinat meridian: 7°46'23.8"S 110°22'32.5"E.

Penempatan karya Begog juga nyeleneh, memanfaatkan ruang di lekuk sudut tembok studio bagian atas serupa cermin cembung di pengkolan jalan sekunder di Yogyakarta.

Soni Irawan (kiri) dan Haninditya manajer studio ketika memaparkan karya.
Soni Irawan (kiri) dan Haninditya manajer studio ketika memaparkan karya. (Istimewa)

Objek bangunan tak terurus dengan teks tebal 'JOY' dalam media acrylic on canvas itu manifestasi dari tafsir mengenai eksistensi kehidupan.

"Tentang menghidupi ruang yang dianggap mati dengan apa yang kita punya sehingga nantinya mampu melahirkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan, didiskusikan," kata Begog di depan puluhan artlover.

Lalu ada pula 'Broken Needle Stop to Replace', karya Yusuf Novantoro.

Sama seperti karya-karya perupa yang kerap pameran di Hong Kong dan sejumlah negara Asia lainnya ini, Gharux, sapaan akrabnya, masih menjelajahi kemungkinan lewat objek mesin jahit.

Baca Juga: Ramalan Bintang Virgo Jumat 28 Juni 2024, Masih Harus Mengambil Beberapa Langkah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X