Di tengah perjalan Sang Senopati mendengar kabar tentang putri Retno Dumilah putri raja Madiun yang terkenal kecantikan dan gemulai memikat hati.
"Senopati jatuh cinta namun terbelenggu dilema antara ambisi politik dan gejolak rasa," tutur Saktimulya.
Kisah ini menunjukan betapa mulianya hati seorang Adisari dalam menjembatani keinginginan Panembahan Senopati kekasih hatinya dengan seorang putri raja Madiun.
Misi Adisari pun dilakukan dengan masuk ke kota negara di Madiun secara diam-diam dan pasti akhirnya Adisari dapat bertemu dengan Retno Dumilah yang dalam pandangan dia, sangat pantas jika Retno Dumilah menjadi permaisuri Panembahan Senopati.
Meskipun peperangan terjadi tapi tanpa pertumpahan darah yang berarti.
"Madiun dapat ditaklukan tidak dengan peperangan besar namun dengan cahaya cinta kasih dan Retno Dumilah pun rela di boyong ke Mataram sebagai kekasih bukan rampasan perang," kisahnya.
Dalam membaca episode Adisari dari Babad Mentawis banyak pelajaran bisa didapat, terlebih soal pengorbanan seorang perempuan bernama Adisari yang mengesampingkan keinginan pribadinya demi kepentingan yang lebih besar lagi kejayaan kekuasaan Mataram di bawah kepemimpinan Panembahan Senopati. **
Liputan: Teguh Priyono
Artikel Terkait
Pentas Teater Boneka ‘Hero’ Garapan Studio Figur dari Belanda Menginspirasi
Meriah! My Homies Pentas Seni dan Budaya Papua Street Night Show di Titik Nol Kilometer Jogja
Didik Nini Thowok dan Yati Pesek Meriahkan Pentas Wayang Orang ‘Sumantri Sang Senopati’ di ISI Yogyakarta Besok Malam
Pameran dan Pentas Seni AFC 2024 di TBY: Bukti Membanggakan Totalitas Anak-Anak Berkesenian
Meriahnya Gelar Karya dan Pentas Seni Implementasi Kurikulum Merdeka di SD Mendungan 2 Giwangan Umbulharjo Jogja
Pentas Kangen Wayang Orang Panggung di Gedung Driyakara USD Gejayan, Garap Cerita Cinta Rama-Sinta 'Wirasmara'