SENANGSENANG.ID - Direktur Jenderal kebudayaan, Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid remi membuka ARTJOG 2023, Jumat 30 Juni 2023 sore Jogja National Museum (JNM).
Mengusung tema 'Motif: Lamaran', pameran yang disebut sebagai lebaran seni rupa ini melibatkan 73 seniman yang terdiri dari 51 seniman dewasa dari jalur undangan dan panggilan terbuka, serta 22 seniman anak.
”Kegiatan ini harus diapresiasi secara proporsional bagaimana efek ekonomi yang harus dihitung. Dan bagaimana sosial kultural ke masyarakat."
Baca Juga: Ramalan Shio Macan dan Shio Kelinci Sabtu 1 Juli 2023, Jangan Makan Berlebihan di Malam Hari
"Seni itu sesuatu yang relatif dan inti pendidikan kritis, jadi bagaimana menikmati kesenian sejak dini serta mengintegrasikan karya seni agar masuk dalam bahan belajar anak-anak,” ujar Hilmar Farid.
Tema "Motif:Lamaran" dipilih sebagai landa san dalam merajut ide dan pola karya seniman sekaligus mengajak mereka untuk mengungkapkan gagasan dan motivasi di balik karya.
Tim kuratorial ARTJOG 2023 dipimpin kolaborasi kurator dan seniman; Hendro Wiyanto, kurator dan penulis berbasis di Jakarta dan Nadiah Bamadhaj, seniman Malaysia yang menetap di Yogyakarta.
Keduanya melandasi pilihan karya seniman dari sesuatu yang performatif, tangible, memiliki pendekatan serta perangkat visual yang kaya, dan tentunya menarik.
Selain itu, tim kuratorial ARTJOG 2023 juga mengajak seniman muda pendaftar untuk memahami unsur-unsur sejarah tekstual Indonesia melalui tiga karya kanon Indonesia: "Laut" (1967) karya Sanento Yuliman, "Abracadabra" (1974) karya Danarto, dan "Misteri" (1983) karya Toeti Heraty.
Dalam gelaran tahun ini, ARTJOG mengundang Mella Jaarsma dalam program Commissioned Artist. Mella Jaarsma telah berkontribusi secara signifikan pada dunia kesenian dalam karirnya selama lebih dari 30 tahun.
Karya Mella Jaarsma banyak mengeksplorasi berbagai material untuk mengungkapkan dan mempertanyakan fenomena sosial serta elemen kehidupan Jawa dan Indonesia. Karyanya sering menggunakan tubuh manusia sebagai motif sentral.
Menyoroti hubungan antara tubuh, ruang, dan konsep arsitektur limasan, instalasi karya commissioned artist ini menghadirkan ruang kontemplasi atas persoalan identitas, polarisasi, dan pakaian, sebuah kecenderungan yang dalam dekade terakhir ini menguat dalam atmosfer masyarakat Indonesia.
Artikel Terkait
Pameran Seni Rupa Hamemayu Bhumi Ngayogyakarta, Pematung Yusman Suguhkan 'Berbuah Enam' untuk Yogya
Dibuka Sore Ini di Pendhapa Art Space, IKASSRI Gelar Pameran Seni Rupa dan Syawalan 'Soul for The Fine Arts'
ARTJOG Hadir Kembali 30 Juni - 27 Agustus 2023 di JNM, Usung Tema Motif: Lamaran
ARTJOG Motif: Lamaran, Diwarnai Sejumlah Program dan Agenda Menarik Salah Satunya Pertunjukan Teater Garasi
Usung Tema Post Hybrid, 15 Perupa Magetiart Magetan Pameran Seni Rupa di Pendhapa Art Space Yogyakarta