entertainment

Uniknya Pertunjukan Wayang Sampah 'Opera Si Plastik' di Jagongan Wagen Episode 150 di PSBK

Minggu, 29 Oktober 2023 | 21:33 WIB
Salah satu adegan dalam pertunjukan wayang sampah Opera Si Plastik. (Foto: Teguh Priyono)

SENANGSENANG.ID - Isu sampah menjadi sesuatu yang menarik untuk diangkat sebagai topik dalam seni pertunjukan.

Terlebih media seni yang digunakan pun unik serta berkonsep pada seni pertunjukan tradisi wayang.

Mengusung lakon "Opera Si Plastik" Kelompok Wayang Sampah (Wangsa) berasal dari Surakarta, menggelar pertunjukan berdurasi 1,5 jam di Pusat Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Kembaran, Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Bantul, Sabtu 28 Oktober 2023.

Baca Juga: Ikut Jadi co-Sponsor, Indonesia Sambut Baik Resolusi PBB Lindungi Warga Sipil di Gaza

Setting panggung memanfaatkan konsep pertunjukan wayang golek dengan memadukan artistik bermuatan teknologi kekinian menempatkan Overhead Projector (OHP) yang menampilkan beragam tayangan gambar sebagai latar pendukung cerita.

Sehingga penampilan Wangsa terkesan hidup dan tidak membosankan untuk ditonton.

Teknik pemanggungan ini menurut salah seorang anggota Wangsa, Konde sengaja didesain agar ada kedekatan dengan penonton sehingga edukasi yang hendak disampaikan terkait pengelolaan sampah dan lingkungan dapat diterima dengan mudah oleh penonton.

Baca Juga: Puncak Hari Pangan Sedunia 2023 dan Festival Kebangsaan, Wujud Syukur atas Indonesia Makmur dan Damai

"Wayang adalah media seni yang sangat populer dan memiliki kedekatan emosional yang kental dalam masyarakat, sehingga pesan cerita dapat tersampaikan," tutur Konde yang memiliki nama asli Muhammad Sulthoni dalam sesion dialog seusai pertunjukan yang memukau penonton jenak duduk lesehan dalam pertunjukan itu.

Meski secara gagas cerita sangat sederhana, namun berkat dukungan setting, tata lampu serta ilustrasi musik yang demikian menarik pertunjukan Wangsa boleh dibilang sukses merebut perhatian penonton.

Selain semua tokoh wayang dibuat dari sampah plastik yang di daur ulang. Sejumlah alat musik yang dijadikan pengiring pun terbuat dari pemanfaatan sampah.

Baca Juga: Finalis Miss Indonesia Harini Sondakh Kulik Informasi 'Kuliner Viral' Nusantara di NET, Senin sampai Jumat

Seperti gong konde, Hong geser, saron kaca, gender kaca, bonang botol, bonang tabung gas, kendang, siter, rebab dan suling berbahan paralon.

Seperti halnya pagelaran wayang kulit umumnya, dalam pertunjukan Wangsa ini juga mengadopsi pakem wayang Purwa. Sehingga pada pertengahan pertunjukan ada adegan goro-goro.

Halaman:

Tags

Terkini