SENANGSENANG.ID - Menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2023, Komunikotavisual menggelar aksi menggambar di atas kartu pos bersama siswa SD Bromantakan Surakarta.
Agenda digelar Jumat 8 Desember 2023 di pedestrian Ngarsopuro Surakarta Jawa Tengah dan diikuti puluhan siswa. Dimana aksi menggambar kartu pos massal ini juga akan dipajang di lokasi kegiatan.
Puluhan siswa tampak antusias, hal itu tampak diterapkan juga oleh beberapa di kartu pos karya siswa yang memilih tikus berdasi sebagai simbol pelaku korupsi.
Baca Juga: Sang Pembawa Rezeki, Ini 10 Weton yang Bakal Meraih Keberuntungan di Tahun 2024
Salah satunya hasil karya Wuning (11), siswa kelas 6 SDN Bromantakan yang menggambar tikus bertulisan 'Stop korupsi sejak dini, jujur itu hebat'.
"Harapannya bisa ngasih tahu pejabat supaya tidak korupsi," ungkapnya.
Aksi kreatif berupa menggambar kartu pos secara massal sebagai bagian kampanye Budaya AntiKorupsi sejak usia dini ini dilakukan oleh sekitar 98an siswa dari kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Bromantakan Surakarta.
Kegiatan sebagai bagian dari Project ke 42 Komunikotavisual yang dilaksanakan di ruang terbuka ini menurut pemrakarsa aksi Basnendar Herry Prilosadoso selaku co founder Komunikotavisual menjelaskan bahwa aksi kreatif sebagai media alternatif menggaungkan budaya anti korupsi kepada siswa sekolah dasar dengan aktivitas menggambar di media berupa kartu pos.
Selain itu juga untuk menyambut peringatan HAKORDIA (Hari AntiKorupsi Sedunia) yang diperingati 9 Desember 2023, serta mengisi kegiatan paska test dan menjelang terima rapot ungkapnya dalam rilis yang diterima Senangsenang.id, Sabtu 9 Desember 2023.
Sementara itu Surni Andayani, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Bromantakan Surakarta sangat mendukung aksi yang melibatkan siswa sebagai upaya pengenalan budaya anti korupsi sejak dini, seperti datang masuk sekolah tepat waktu, jujur, tidak suka menyontek, dan kegiatan lainnya yang terkandung sesuai anti korupsi.
"Kami mendukung kegiatan ini untuk makin mengenalkan budaya anti korupsi kepada anak didik," ujarnya.**