SENANGSENANG.ID - Sebuah fakta menunjukkan setiap tahun muncul lebih dari 600 perupa lahir di Jogja.
Di sisi lain seniman aktif di Jogja terdata lebih dari 7.000 orang, jumah ini belum termasuk seniman yang bekerja pada perusahaan atau individual yang secara senyap berkarya.
Hal ini menunjukkan betapa Jogja menjadi sebuah rumah yang terus melahirkan calon seniman-seniman baru untuk masanya di kemudian hari.
Tentu saja ini tak lepas dari keberadaan sekolah dan perguruan tinggi seni rupa yang ada di Yogyakarta.
Demikian diungkap pelukis Bambang Heras saat membuka Pameran Tugas Akhir SMSR Yogyakarta 2024 bertajuk 'Pabing Lanjur' di Pendhapa Art Space, Selasa 14 Mei 2024.
Bambang Heras menegaskan, pada dasarnya kreativitas janganlah dibatasi.
Baca Juga: Cegah Konflik Manusia dan Harimau, BBKSDA Riau Lakukan Cara Ini Usai Warga Tewas Diserang Harimau
Demikian halnya dengan karya-karya 300an siswa kelas 12 Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) atau SMKN 3 Bantul yang saat ini menggelar pameran tugas akhir.
“Karena kreativitas yang tak dibatasi itulah ada sebuah keliaran yang terstruktur tapi tetap artistik, itulah gambaran dari karya-karya yang dipamerkan,” ungkap Bambang Heras saat memberi sambutan sebelum membuka pameran Pabing Lanjur.
Owner Pendhapa Art Space, pematung, yang juga Ketua IKASSRI (Ikatan Alumni Sekolah Seni Rupa), Dunadi, sebelumnya menjelaskan, pameran ini merupakan langkah awal bagi siswa di akhir pendidikannya di SMSR.
"Ke depan adik-adik akan dihadapkan dengan tantangan yang lebih berat lagi. Tapi saya percaya bahwa seni adalah sangat menjanjikan, dalam arti seni itu tidak ada nilai kualifikasinya," ungkap Dunadi.
Ini baru langkah permulaan, dimana kedepannya di luar tantangannya lebih berat.