Sepuluh Perupa Hadirkan Pameran ArtsTen Various Colors di Melia Purosani Hotel Jogja

photo author
- Rabu, 3 April 2024 | 12:44 WIB
Karya I Made Arya Dwita Dedok berjudul Dragon of Happiness di pameran ArtsTen Various Colors. (Foto: Istimewa)
Karya I Made Arya Dwita Dedok berjudul Dragon of Happiness di pameran ArtsTen Various Colors. (Foto: Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Sepuluh perupa Indonesia menggelar pameran bersama bertajuk ArtsTen ‘Various Colors’ di Melia Purosani Hotel Jogja dikuratori Dr. I Gede Arya Sucitra, M.A.

Pameran yang akan dibuka oleh Hj Sri Surya Widati pada Sabtu 6 April 2024 ini digelar hingga 30 Mei 2024.

Sepuluh perupa yang berkiprah dalam pameran ini adalah Alditya Rakasiwi, Budi Utomo (Mommi), Darmila Salam, Grace Tjondronimpuno, Harman Kunst, I Made Arya Dwita Dedok, Ida Ratnaningrum, Kartika Affandi, Soetikno Rahardjo, dan Wage eS.

Baca Juga: Pembagian THR Buruh Rokok PT Djarum Fantastis, Nominal Mencapai Ratusan Miliar Rupiah

Dalam tulisan kuratorialnya, I Gede Arya Sucitra menjelaskan ‘Various Colors’ sebagai tajuk pengikat dalam pameran seni rupa sepuluh seniman kontemporer, dengan keragaman visual dan karakteristik artistiknya, dimana lukisan tidak hanya menjadi media ekspresi estetika tetapi juga simbol dan makna yang mendalam.

"Setiap kanvas adalah cerminan dari pengayaan pemikiran dan harapan seniman, yang menghadirkan karakter bentuk karya seni yang unik dan penuh warna," beber Sucitra.

Ditambahkan Sucitra, Pameran seni ini bukan sekadar ajang pamer keahlian, melainkan juga perayaan keberagaman yang terwujud dalam setiap goresan kuas.

Karya Grace Tjondronimpuno berjudul Unity in Diversity.
Karya Grace Tjondronimpuno berjudul Unity in Diversity. (Foto: Istimewa)

Para seniman yang berpartisipasi membawa latar belakang dan pandangan dunia yang berbeda-beda, menciptakan sebuah jalinan pluralitas warna dalam tapestri multikultural yang kaya akan nuansa bentuk dan wawasan filosofis dari penciptaan seni.

Cakrawala keberagaman hidup dalam perbedaan ini tercermin dalam cara seniman menampilkan narasi seni rupa yang menggugah dan menyampaikan pesan yang lebih dalam dari sekadar estetika termasuk menginterpretasikan tema, memilih palet warna, dan ekspresi teknik.

"Lukisan-lukisan tersebut menjadi simbol dari penanaman nilai-nilai estetika maupun citra tradisi lokal yang mereka bawa, sekaligus menjadi media untuk mengomunikasikan pesan-pesan universal yang kontekstual tentang humanitas dan kehidupan budaya," bebernya.

Baca Juga: Kopi Arab Rempah, Minuman Khas Ramadan di Masjid Layur Semarang yang Miliki Sejarah Panjang

I Gede Arya Sucitra lantas mengambil contoh karya dua perupa yang ikut berpameran, I Made Arya Dwita Dedok dan Grace Tjondronimpuno.

Dua perupa yang nota bene pasangan suami istri ini menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi jembatan antara berbagai latar belakang multikultural dan mempromosikan keharmonisan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X