entertainment

Film Animasi 'Merah Putih One for All' Hanya Sabet Rating 1,0 di IMDb, Penonton Duga Plot Cerita dari AI hingga Tak Gugah Emosi

Selasa, 19 Agustus 2025 | 10:32 WIB
Film animasi di Indonesia berjudul Merah Putih One for All dapat respon negative netizen. (Instagram.com/@perfiki.tv)

SENANGSENANG.ID - Film animasi Indonesia berjudul 'Merah Putih One for All' mendapat rating 1,0 di situs Internet Movie Database (IMDb), per hari Selasa, 19 Agustus 2025.

Bagi yang belum tahu, ini merupakan rating terendah dari skala terbaik 10, di situs daring penyedia informasi film dan acara televisi global tersebut.

Sebelumnya, beredar isu film ini diproduksi dengan biaya Rp6,7 miliar.

Baca Juga: Momen Wakil Bupati Kulon Progo Berjongkok Ikatkan Tali Sepatu Paskibraka saat Upacara 17 Agustus

Film petualangan itu disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari, serta diproduksi oleh Perfiki Kreasindo.

Film 'Merah Putih One For All' diketahui kini telah tayang di bioskop Cinema 21 atau XXI di 10 bioskop dari Jakarta hingga Surabaya, sejak 14 Agustus 2025 lalu.

Terkini, di laman IMDb, penonton film secara terang-terangan memberikan rating buruk atau 1,0 terhadap film animasi 'Merah Putih One for All'.

Baca Juga: Pelajaran Hidup bagi Wangsa Pakualaman dalam Serat Piwulang Jayeng Irawan

"Kualitasnya buruk, saya akan memberi nilai minus kalau bisa. Sungguh pemborosan uang dan penghinaan bagi animasi Indonesia," tulis akun @Aretta-4 dalam ulasan penonton film tersebut di laman IMDb.

"Saya juga memperhatikan beberapa karakter dicuri dan plot yang dihasilkan AI juga terlihat jelas. Saya sarankan kalian untuk tidak menonton ini, baik untuk bersenang-senang maupun untuk konten, karena sama sekali tidak layak ditonton," imbuhnya.

Selain itu, terdapat penonton yang mengkritik tidak adanya unsur emosional yang menggugah dari film animasi tersebut.

Baca Juga: Lampu Bi-LED Mobil Jadi Tren Modifikasi, Pengendara Lain Mengeluh Silau di Jalan Raya

"Animasinya sangat murahan dan berantakan bahkan yang lebih buruk lagi mengambil animasi seseorang tanpa meminta izin dari pembuatnya, akting suara bahkan dari trailer seperti orang membaca teks, tidak ada emosi, alur ceritanya tidak masuk akal," tutur akun @Keano-4.

Ada juga yang bertanya-tanya ihwal produksi film yang disebut dibantu dengan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Halaman:

Tags

Terkini