entertainment

Drama Adisari Cahaya Kasih di Balik Penaklukan Tandai Pelepasan Purna Tugas Sri Ratna Saktimulya di FIB UGM

Minggu, 28 September 2025 | 16:10 WIB
Dr. Sri Ratna Saktimulya M. Hum., menerangkan episode Adisari dari Babad Mentawis di Perpustakaan Widyapustaka Pakualaman. (Foto: Teguh Priyono)

‎Di tengah perjalan Sang Senopati mendengar kabar tentang putri Retno Dumilah putri raja Madiun yang terkenal kecantikan dan gemulai memikat hati.

Baca Juga: Hadiri Mediapreneur Talks Promedia di Surabaya, Lia Istifhama Ajak Jurnalis Lokal Berkolaborasi demi Tingkatkan Kualitas Konten Berita

"Senopati jatuh cinta namun terbelenggu dilema antara ambisi politik dan gejolak rasa," tutur Saktimulya.

Kisah ini menunjukan betapa mulianya hati seorang Adisari dalam menjembatani keinginginan Panembahan Senopati kekasih  hatinya dengan seorang putri raja Madiun.

‎Misi Adisari pun dilakukan dengan masuk ke kota negara di Madiun secara diam-diam dan pasti akhirnya Adisari dapat bertemu dengan Retno Dumilah yang dalam pandangan dia, sangat pantas jika Retno Dumilah menjadi permaisuri Panembahan Senopati.

Baca Juga: 4 Fakta Terkini Kontroversi Hera Lubis vs Ferry Irwandi, Mencuat Dugaan Fitnah Jadi Dalang Demo di Akhir Agustus 2025

Meskipun peperangan terjadi tapi tanpa pertumpahan darah yang berarti.

"Madiun dapat ditaklukan tidak dengan peperangan besar namun dengan cahaya cinta kasih dan Retno Dumilah pun rela di boyong ke Mataram sebagai kekasih bukan rampasan perang," kisahnya.

Dalam membaca episode Adisari dari Babad Mentawis banyak pelajaran bisa didapat, terlebih soal pengorbanan seorang perempuan bernama Adisari yang mengesampingkan  keinginan pribadinya demi kepentingan yang lebih besar lagi kejayaan kekuasaan Mataram di bawah kepemimpinan Panembahan Senopati. **

Liputan: Teguh Priyono

Halaman:

Tags

Terkini