Diskusi ini dihadiri oleh Festival Director Jakarta Film Week Rina Damayanti, Dewan Pengawas BPI Alex Sihar, serta perwakilan JXB dan JFW.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Bencana di Sumatra Utara, Kerahkan Seluruh Kekuatan Nasional
Agenda tersebut menjadi langkah penting menuju pembentukan Komisi Film Jakarta, lembaga otoritatif yang akan mengakomodasi kebutuhan produksi film nasional maupun internasional.
Persiapan meliputi pendanaan dan insentif, kepastian hukum, perizinan satu pintu, hingga data lokasi syuting yang lengkap.
Jakarta Siap Jadi Pusat Perfilman
Baca Juga: Solidaritas di Tengah Bencana: Warga Medan Selamatkan Anabul yang Merintih Terjebak Banjir
Dengan strategi kolaborasi, dukungan regulasi, dan kemudahan akses, Jakarta menegaskan keseriusannya membangun ekosistem perfilman yang profesional dan berkelanjutan.
Kehadiran di JAFF Market 2025 menjadi tonggak awal bagi ibu kota untuk menempatkan diri sebagai pusat produksi film di Asia Tenggara.
Kehadiran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di JAFF Market 2025 bukan sekadar seremoni.
Baca Juga: Tahun Baru 2026 Semakin Meriah dengan WILDOPIA di 1O1 Style Yogyakarta Malioboro
Bagi banyak sineas muda, langkah ini membuka pintu kesempatan yang selama ini terasa jauh dari jangkauan.
Bagi anak-anak muda yang bermimpi filmnya tayang di layar lebar, Jakarta kini bukan sekadar latar cerita, melainkan panggung nyata untuk berkarya.**