Sementara itu dalam laporannya Sigit Sugito sebagai Ketua Panitia sekaligus inisiator kegiatan yang bertajuk "Silaturahmi Budaya Dari Bantul untuk Indonesia" ini mengungkapkan, dipilih lokasi di Taman Beteng Mataram di Pleret, selain bertepatan dengan momentum reformasi 21 Mei 1998 dari tempat ini menurut Sigsug begitu sapaannya, ada pelajaran sejarah yang dapat dipetik hikmahnya.
Baca Juga: Daihatsu Sigra 2023 Makin Mumpuni dengan Fitur Lengkap, Bukti Mobil Murah Tapi Nggak Murahan
Dalam pandangan dia, di kraton Pleret inilah kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya sekaligus menemui masa surutnya.
"Kita berharap kesadaran sejarah dapat dibangkitkan bahwa adanya kita tidak dapat lepas dari sejarah masa silam," ucapnya.
Dalam kesempatan itu rangkaian acara tausiyah kebudayaan disampaikan oleh budayawan Kotagede Achmad Charris Zubair dengan paparan terkait manfaat dan peran sistem nilai budaya bagi kehidupan dan peradaban manusia.
Baca Juga: Daihatsu Main Curang! Manipulasi Uji Tabrak 88.123 Mobil Libatkan Merek Rival, Begini Faktanya
Selain itu Lembaga Kebudayaan Jawa (LKJ) Sekar Pangawikan besutan R. Bambang Nursinggih menggelar umbul doa yang dikuti Bergada Tamanan.
Sejumlah atraksi kesenian juga turut memeriahkan acara itu diantaranya pentas tari, macapatan sastra Gending, pembacaan puisi dan geguritan, serta penampilan musik dari Ki Ajar Sae. Sedangkan setting lokasi menampilkan Wayang Milehnium Wae karya Ki Mujar Sangkerta.**
Liputan: Teguh Priyono