Awas! Boros Bisa Memicu Terjadinya Masalah Kesehatan Mental, Waspadai Dampaknya pada Diri Sendiri

photo author
- Rabu, 8 Januari 2025 | 21:18 WIB
Ilustrasi boros dalam berbelanja yang berpengaruh pada kesehatan mental, ternyata berbahaya. (Freepik/ tirachardz)
Ilustrasi boros dalam berbelanja yang berpengaruh pada kesehatan mental, ternyata berbahaya. (Freepik/ tirachardz)

Banyak orang merasa tertekan untuk menghabiskan uang demi membeli barang-barang mewah atau mengikuti tren, meskipun mereka tidak mampu secara finansial.

Ini tidak hanya menciptakan kesenjangan finansial, tetapi juga berkontribusi pada masalah identitas.

Baca Juga: Fakta Baru HMPV, Sama Seperti Covid-19 yang Tak Bisa Diobati, Begini Cara Mendiagnosisnya

Hubungan Boros dengan Masalah Kesehatan Mental

Sebuah artikel di The Guardian menyebutkan bahwa konsumsi yang didorong oleh ekspektasi sosial bisa menciptakan perasaan ketidakpuasan yang terus-menerus, dan dalam banyak kasus, perasaan ini bisa berkembang menjadi depresi.

Perasaan bahwa diri mereka tidak cukup baik atau tidak memenuhi standar sosial dapat menyebabkan masalah kesehatan mental lebih lanjut.

Sementara itu, pengeluaran yang berlebihan juga dapat merusak hubungan interpersonal.

Baca Juga: 4 Fakta Terkini Kasus Pencemaran Nama Baik Hamish Daud Usai Dituding Tak Gaji Karyawan dan CEO Gadungan

Ketika seseorang berbohong atau menyembunyikan pengeluarannya dari pasangan atau keluarga, hal ini dapat merusak kepercayaan dan menciptakan ketegangan dalam hubungan.

Banyak orang yang cemas tentang bagaimana orang lain akan menilai kebiasaan belanja mereka, dan ini sering menyebabkan perasaan malu.

Ketegangan emosional ini bisa memperburuk perasaan cemas dan bahkan menyebabkan isolasi sosial, yang merupakan faktor risiko bagi gangguan mental.

Baca Juga: Dialog Budaya Sosialisasi Sejarah dan Nilai-Nilai Kepakualaman Menjadi Pencerah bagi Masyarakat tentang Kadipaten Pakualaman

Penelitian yang diterbitkan di The Journal of Consumer Research menemukan bahwa orang-orang yang terjebak dalam kebiasaan konsumtif sering kali mengandalkan belanja impulsif sebagai cara untuk mengatasi stres atau perasaan negatif, yang hanya memberikan kepuasan sementara, tetapi memperburuk kondisi emosional mereka dalam jangka panjang.

Selain dampak langsung pada kesehatan mental, boros juga dapat memperburuk masalah keuangan seseorang, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.

Semakin banyak utang yang terakumulasi, semakin besar kecemasan yang dirasakan, yang semakin memperburuk kondisi mental individu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X