Menurut laporan Healthline, atau sebagian besar kekhawatiran tersebut tidak didukung oleh penelitian ilmiah.
Baca Juga: Zenith Project Rilis Single Terbaru 'Semangat Merah Putih'
"Studi besar yang melibatkan lebih dari 12 ribu orang dewasa menemukan tidak ada hubungan antara konsumsi protein, baik hewani maupun nabati, dengan risiko penyakit jantung," terangnya.
Studi ilmiah pada 2020 juga tidak menemukan kaitan antara asupan protein tinggi dengan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Bahkan, analisis terbaru di 2023 menegaskan hal yang sama untuk risiko stroke dan kematian kardiovaskular.
Baca Juga: 17 Band Siap Ngamuk di YK RebelFest 2025: dari Rebellion Rose, Sukatani, hingga Superman Is Dead
Isu lain yang sering muncul adalah soal kesehatan tulang, namun riset terkini justru menunjukkan asupan protein lebih tinggi berhubungan dengan tulang yang lebih kuat dan risiko patah tulang pinggul yang lebih rendah.
Kesimpulannya, mengonsumsi lebih banyak protein pada dasarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, namun sebelum memutuskan menjalani diet tinggi protein.
Di sisi lain, berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau ahli gizi dapat membantu agar pola makan tetap seimbang dan sesuai kebutuhan tubuh.**
Artikel Terkait
Tips Masak Nasi yang Ampuh Cegah Kanker Usus Besar, Kurangi Karbohidrat dan Kalori hingga 50 Persen
Benarkah Timun Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi? Begini Faktanya
Tak Hanya Cantik di Pohon, Ini Sederet Manfaat Teh Rosella bagi Kesehatan
Doktif Mengaku Wajahnya Bopeng karena Rawat Pasien Covid-19, Begini Korelasi dan Alurnya
Banyak yang Nggak Tahu! Melamun Ternyata Ada Manfaatnya lho, Salah Satunya Kurangi Stres
Kenali Stroke Hemoragik yang Terjadi karena Ada Pendarahan pada Otak Sebagaimana Dialami Suami Najwa Shihab, Begini Penyebab dan Gejalanya