SENANGSENANG.ID - Sebelum berlangsungnya debat kedua, beberapa lembaga survei dari persepi merilis hasil temuannya yang cukup berbeda.
Dimana hasil survey dari LSI Pramono-Rano memiliki elektabilitas sebesar 41,6% sementara RIDO 37,4% dan Dharma-Kun hanya 6,6% dan yang belum menentukan pilihan sebanyak 15%.
Sementara Poltracking mengumumkan pasangan RIDO mendapatkan 51,6% sementara Pramono-Rano 36,4 % dan Dharma-Kun meraih 3,9% dan yang belum memilih sebesar 9,1%.
Baca Juga: Rebranding Yogya City of Festival, Upaya Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan
Menurut Ihsan Suri selaku Direktur Network Society Indonesia (NSI), Hasil survei dari kedua lembaga tersebut sangat menarik, dimana lembaga survei mengeluarkan hasil yang berbeda.
Artinya pilihan masyarakat Jakarta juga masih bisa berubah tergantung para calon kepala daerah dengan tim kampanye saat terjun langsung di masyarakat untuk mampu menarik simpati.
Debat Pilkada Jakarta yang sudah dilaksanakan di Ancol pada 27 Oktober 2024, dimana berlangsungnya debat tersebut hanya untuk mendengarkan visi misi dan gagasan para kontestan calon kepala daerah Jakarta sehingga mendapatkan perhatian dan dukungan dari masyarakat Jakarta.
Baca Juga: Festival Larung Kali Gajah Wong, Bentuk Rasa Syukur Warga atas Sumber Kehidupan
Ihsan Suri, selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila mengamati selama belangsungnya debat dengan tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, dimana hanya berisikan program-program yang sudah dilaksanakan.
“Jadi selama debat hanya terlihat pepesan kosong dengan balutan bahasa yang manis tidak menyentuh substansi dari para pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur”.
“Baik Siswono, Rano Karno dan Kun Wardana selama berlangsungnya debat hanya bisa mengeluarkan janji dengan menggunakan kartu-kartu dan program pelaksanaan yang hanya bersifat administasi saja, padahal yang dibutuhkan masyarakat Jakarta adalah bagaimana menjalankan kebijakan sebagai kepala daerah guna memenuhi kebutuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial masyarakat, sehingga tidak ada terobosan dan gagasan baru yang disampaikan,” ujar Ihsan Suri yang juga sebagai Tokoh Pemuda Betawi.
Pada debat malam ini, setiap kandidat sama sekali tidak menyentuh substansi yang diharapkan masyarakat Jakarta terutama membahas bagaimana problematika yang akan dihadapi masyarakat Jakarta pada sektor ekonomi dan kesejahteraan sosial akan tetapi hanya saling menyerang dari hasil pekerjaan dan jabatan sebelum menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Untuk setiap kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, perlu bicara mengenai substansi dari Visi Misinya agar masyarakat yang menyaksikan debat menjadi paham apa yang akan dilakukan saat menjadi kepala daerah, bukan sekadar Retorika saja.**
Artikel Terkait
KPU Setujui Cawagub Rano Karno Tambah Nama 'Si Doel' di Surat Suara Pilkada Jakarta, Bukti Nyata Pemilu Kini Butuh Juga Gelar Artis
Wujudkan Pilkada Berkualitas, Hendry Ch Bangun Tegaskan Pentingnya Media dalam Mensukseskan Pilkada 2024
ASN Diminta Pelit Selama Masa Kampanye Pilkada 2024, Sekda Jepara: Jangan Pinjamkan Kendaraan Dinas
Ikut Awasi Pilkada, DKV ISI Surakarta Kolaborasi dengan Bawaslu Kota Surakarta Rancang Aksi Kampanye Sosial
Ratusan Warga Nahdliyyin Kudus Deklarasikan Dukungan untuk Pasangan Hartopo-Mawahib di Pilkada 2024
PAN Siap Sumbangkan 600 TPS untuk Kemenangan Samani- Bellinda di Pertarungan Pilkada Kudus 2024