KLH Setop Operasional Perusahaan di Hulu Batang Toru Usai Banjir Bandang Tapanuli Selatan

photo author
- Sabtu, 6 Desember 2025 | 15:37 WIB
Menyoroti aktivitas pembukaan lahan tambang di daerah hulu Tapanuli Selatan usai bencana banjir bandang menimpa wilayahnya. (Dok. Komdigi)
Menyoroti aktivitas pembukaan lahan tambang di daerah hulu Tapanuli Selatan usai bencana banjir bandang menimpa wilayahnya. (Dok. Komdigi)

“DAS Batang Toru dan Garoga adalah kawasan strategis dengan fungsi ekologis dan sosial yang tidak boleh dikompromikan,” tegasnya.

Baca Juga: Dari Catwalk ke Studio, Ayura Yosih Mantap Menjadi Penyanyi Lewat Mini Album Leisure

Tekanan Ekologis Meningkat

Pantauan udara menunjukkan pembukaan lahan untuk proyek PLTA, hutan tanaman industri, pertambangan, dan kebun sawit.

Aktivitas ini dinilai memperbesar tekanan terhadap DAS, memicu turunnya material kayu dan erosi dalam jumlah besar.

Baca Juga: Tahun Baru 2026 Semakin Meriah dengan WILDOPIA di 1O1 Style Yogyakarta Malioboro

“Kami akan terus memperluas pengawasan ke Batang Toru, Garoga, dan DAS lain di Sumatera Utara,” ujar Hanif.

Dampak Bencana

Banjir bandang yang terjadi pada Rabu (26/11/2025) menyebabkan kerusakan berat pada jaringan jalan dan jembatan.

Baca Juga: Pantang Menyerah! Meski Digaji Rp200 Ribu, Mama Asnat Rela Mengajar Hingga Tak Bisa Berjalan

Hingga Sabtu (6/12/2025), akses jalan umum dari Tapsel menuju Tapanuli Tengah masih terputus, menghambat distribusi logistik dan aktivitas ekonomi warga.

Pemerintah daerah bersama tim gabungan terus melakukan evakuasi dan pembersihan.

Posko pengungsian didirikan di sejumlah lokasi aman, namun distribusi bantuan masih terkendala akses yang rusak.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X