SENANGSENANG.ID - Masifnya dugaan berbagai kecurangan Pemilu 2024 santer jadi perbincangan publik sepekan terakhir.
Mulai dicoblosnya kertas suara untuk paslon capres/cawapres tertentu, maraknya politik uang, penggunaan fasilitas negara oleh pejabat publik, intimidasi oknum aparat hingga penggelembungan penghitungan suara.
Sistem rekapitulasi suara KPU Sirekap dituding bermasalah dan sengaja disetting untuk menggelembungkan paslon capres/cawapres tertentu.
Baca Juga: Jadwal Bioskop XXI Jogja Hari Ini Rabu 21 Februari 2024, Film Action Baru Russell Crowe, Land of Bad
Kepuasan publik terhadap pelaksanaan Pemilu kali ini pun berada pada titik terendah.
Suara-suara masyarakat untuk dilakukan Pemilu ulang bahkan penolakan hasil Pemilu, audit digital forensik terhadap sistem IT KPU, hingga dorongan hak angket di DPR RI pun menguat.
Kalangan gerakan mahasiswa bahkan lebih nyaring tuntutannya yakni pemakzulan Presiden Joko Widodo.
Berbagai preseden buruk yang terjadi dalam Pemilu dinilai publik merupakan buntut dari malpraktek kekuasaan rezim Joko Widodo sejak meletus skandal keputusan Mahkamah Konstitusi hingga KPU yang memberikan karpet merah kepada sang putra Presiden agar bisa menjadi salah satu kontestan Pemilu Presiden.
Menyikapi berbagai kekisruhan tersebut warga Jogja yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda) akan memberikan "Krupuk Mlempem Award" kepada Bawaslu sebagai simbol kinerja Bawaslu yang melempem atas berbagai kasus-kasus pelanggaran dan kecurangan Pemilu.
Bawaslu sebagai instrumen demokrasi dinilai gagal menjalankan fungsinya secara optimal.
Baca Juga: Bob Marley One Love, Tayang Perdana Langsung Kalahkan Madame Web di Puncak Box Office
Bawaslu tak ubahnya sekadar tukang stempel kepentingan rezim penguasa yang telah mengatur sedemikian rupa Pemilu terselenggara sesuai seleranya.
"Krupuk Mlempem Award" akan diserahkan besok siang, Kamis 22 Februari 2024 pukul 12.30.