SENANGSENANG.ID - Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci pada musim haji 1445 H/2024 M bertambah menjadi 33 orang.
Jumlah ini berdasarkan data terbaru di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) hingga Minggu 2 Juni 2024 pukul 17.00 WIB.
“Jemaah yang wafat di Tanah Suci hingga saat ini berjumlah 33 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan,” kata anggota Media Center Haji (MCH) Kemenag, Widi Dwinanda dalam siaran pers, Minggu 2 Juni 2024 siang.
Baca Juga: Pendidikan Strategi untuk Menjemput Masa Depan, Pj Bupati Kudus: Hasilkan Manusia Berkualitas
Jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci ini masih didominasi kelompok lanjut usia (lansia). Mereka juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti).
Namun jika dibandingkan dengan penyelenggaraan haji pada 2023, jumlah kasus kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi pada tahun ini relatif menurun.
Tahun lalu, angka kematian jemaah hingga hari ke-21 operasional haji berjumlah 60 orang.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya menekan jumlah jemaah yang meninggal di Tanah Suci pada saat menjalankan rangkaian ibadah haji.
Pemerintah pun mewajibkan para calon haji melengkapi diri dengan surat keterangan sehat sebelum pelunasan biaya haji dilakukan.
Sebab berdasarkan evaluasi tahun lalu, total jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 773 orang.
Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia memberangkatkan jemaah haji.
Baca Juga: PNM Buktikan Komitmen Bangun Negeri, Ultah Perak: Terus Bersinar dan Tumbuh tuk Membangun Asa
Adapun faktor utama kasus kematian ini adalah, tingginya presentase jemaah haji asal Indonesia yang merupakan lansia, ditambah cuaca di Tanah Suci yang juga terik.