SENANGSENANG.ID - Pertarungan antar-pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kudus pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 27 November 2024, diperkirakan berlangsung seru dengan tampilnya calon dari incumbent bupati dan mantan Sekda Kudus.
Setidaknya sudah ada dua paslon yang siap bertarung pada kontestasi Pilkada lima tahunan di Kabupaten Kudus, yaitu Samani Intakoris- Bellinda Putri Birton (Santri) serta HM Hartopo- Mawahib.
Paslon dengan sebutan Santri lebih dulu mendapatkan rekomendasi dari Partai Nasdem, Partai Hanura dan sejumlah partai lain pemilik belasan kursi di DPRD Kudus.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga BBM Nonsubsidi di DKI, Jateng dan DIY, Produk Pertamax Tetap
Sedang pasangan Hartopo- Mawahib baru saja mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra, yang diserahkan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono di Hotel Aruss Semarang, Kamis 1 Agustus 2024 malam.
Hartopo merupakan mantan wakil Bupati Kudus mulai 2018 yang kemudian naik menjadi Bupati Kudus hingga tahun 2023 menggantikan Muhammad Tamzil yang tersandung masalah hukum.
Hartopo sebelumnya kader PDIP Kudus, kemudian diberhentikan dan menjelang pesta demokrasi 2024 ini mendaftarkan diri sebagai calon bupati lewat Partai Gerindra.
Sedang Mahawib adalah Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Kudus dan anggota DPRD Jateng hingga masa bakti tahun 2024 ini.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kudus Sulistyo Utomo membenarkan, DPP Partai Gerindra telah merekomendasikan pasangan Hartopo- Mawahib untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kudus November mendatang.
"Rekomendasi diserahkan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono di Hotel Aruss Semarang, Kamis 1 Agustus malam," terangnya.
Dengan turunnya rekomendasi tersebut, Partai Gerindra akan berkoalisi dengan Partai Golkar yang telah merekomendasikan kadernya sendiri, yaitu Mawahib.
"Kami membuka pintu kepada partai- partai lain untuk bergabung mengusung pasangan Hartopo- Mawahib," pintanya.