Penerapan AI di sektor ini tidak hanya mengoptimalkan administrasi tetapi juga meningkatkan pengawasan terhadap konten negatif secara lebih efisien.
Baca Juga: Ini 5 Kedahsyatan Minum Air Rebusan Bawang Putih bagi Kesehatan, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah
Penerapan AI dalam pendidikan talenta digital juga menjadi fokus utama. Pemerintah mendorong penggunaan pembelajaran adaptif yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, termasuk melalui self-paced learning dan pelatihan micro skill.
Hal itu memungkinkan masyarakat untuk mengakses pelatihan digital secara fleksibel, mendukung pengembangan talenta AI yang siap menghadapi tantangan teknologi di masa depan.
Menkomdigi juga menuturkan keyakinannya bahwa ITB akan menjadi salah satu pelopor dalam mencetak talenta digital berbasis AI.
Smart Cities Mobility atau pengembangan kota pintar juga menjadi fokus perhatian utama.
Dengan menggunakan AI, data kota dan pengelolaan lalu lintas dapat terintegrasi dengan lebih baik, menciptakan sistem yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kota Bandung, misalnya, telah berhasil mengoptimalkan layanan publik secara digital, menjadikan kota ini sebagai contoh keberhasilan dalam penerapan smart city berbasis teknologi AI.
Sektor keamanan pangan merupakan salah satu prioritas yang ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Kemenkeu Jamin Pertumbuhan Ekonomi 2025 Tetap 5,2 Persen meski PPN Naik 12 Persen
AI digunakan untuk mengoptimalkan siklus hidup pangan, mulai dari prediksi iklim dan cuaca, proyeksi rantai pasok makanan dan logistik, hingga peningkatan kualitas benih dan hasil panen.
Hal ini penting dalam mendukung ketahanan gizi nasional, dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
"Penerapan AI dalam sektor pangan akan sangat membantu dalam memantau dan mengelola rantai pasok pangan, memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas untuk seluruh rakyat," ujar Menkomdigi.