Menurutnya, manusia akan memiliki lebih banyak waktu luang, dan dunia perlu menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut.
Baca Juga: Wisata Jeep Lereng Semeru nan Menantang: Menyusuri Luka Alam, Nikmati Keindahan Baru
"Jika Anda memperluas wawasan, tujuan hidup bukan hanya untuk melakukan pekerjaan," jelasnya.
Gagasan pengurangan jam kerja tentu menjadi harapan bagi banyak pekerja, terutama setelah pandemi yang menyebabkan kelelahan dan tekanan mental.
Beberapa eksperimen di berbagai negara menunjukkan hasil yang positif.
Baca Juga: Wasiat Terakhir Ray Sahetapy Ingin Dimakamkan di Palu, Keluarga: Sementara di Tanah Kusir
Salah satu perusahaan mencatat peningkatan produktivitas sebesar 24 persen setelah memotong jam kerja menjadi empat hari dalam seminggu, sekaligus mengurangi tingkat kelelahan hingga 50 persen.
Perubahan ke arah waktu kerja yang lebih singkat memang belum menjadi tren global, namun perlahan mulai diadopsi.
Salah satu contohnya adalah kebijakan baru dari pemerintah Tokyo yang menerapkan sistem kerja empat hari seminggu.
Kebijakan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan angka kelahiran di Jepang.
Meski demikian, Gates menyadari bahwa dampak AI tidak akan merata di semua profesi.
Dalam percakapannya dengan Fallon, ia menyebut profesi dokter dan guru sebagai dua bidang yang kemungkinan besar akan mengalami transformasi besar.
"Dengan AI, selama dekade berikutnya, (kecerdasan) akan menjadi hal yang gratis dan biasa seperti nasihat medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat," ungkapnya.