Penanganan Berlapis
Baca Juga: Erick Thohir Usul Dana Pensiun Atlet Berprestasi, Direspons Positif Menkeu dan Minta Dukungan DPR
Aji menjelaskan, penanganan kasus paparan Cs-137 dilakukan dengan sistem deteksi berlapis. Tahap awal menggunakan surveymeter untuk mengukur paparan eksternal pada tubuh dan pakaian.
Jika hasil positif, pasien langsung menjalani dekontaminasi dengan mandi dan mengganti pakaian.
Setelah itu, pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat kadar limfosit sebagai indikator paparan radiasi.
“Jika kadar limfosit di bawah 1.500, maka dilakukan pemeriksaan WBC. Jika terindikasi serius, pasien dirujuk ke RS Fatmawati untuk penanganan lebih lanjut,” terangnya.
Kemenkes juga menegaskan, dampak jangka pendek paparan Cs-137 dapat berupa mual, muntah, diare, hingga penurunan sel darah putih.
Sementara dampak jangka panjangnya bisa meningkatkan risiko kanker dan gangguan imunitas. Namun sejauh ini, kasus yang ditemukan masih berada pada tingkat paparan yang bisa ditangani.
Baca Juga: Jogja Scooter Parade Siap Jadi Event Istimewa Tahun 2026, Bukan yang Lain!
Imbauan Pemerintah
Pemerintah meminta masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Radiasi Cs-137, menurut Aji, tidak bisa dideteksi secara kasat mata sehingga diperlukan pemeriksaan medis.
Baca Juga: Yamaha Beri Hadiah Rp1 Miliar untuk Sartina dan Pasma Wati, Tahun Depan Giliran Kamu!
Aji juga mengimbau masyarakat segera melapor ke tenaga kesehatan bila mengalami gejala mencurigakan.