SENANGSENANG.ID – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat pada Minggu pagi, 23 November 2025.
Empat hari pascaerupsi besar, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berstatus Level IV (Awas), dengan potensi bahaya yang belum mereda.
Laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, PVMBG Kementerian ESDM, mencatat cuaca mendung dengan angin lemah ke barat laut pada periode 00.00–06.00 WIB.
Baca Juga: Haru di Tengah Rimba: Rafflesia 'Muka Harimau' Mekar Setelah 13 Tahun, Dunia Terkagum
Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah intensitas kegempaan dan letusan yang masih terjadi.
Letusan Berulang dan Asap Membumbung Tinggi
- Asap kawah terpantau membumbung hingga 1.000 meter dari puncak
- Dua letusan menghasilkan kolom asap setinggi 500–700 meter ke arah barat daya
- Tercatat 36 kali gempa letusan, 2 gempa guguran, dan 5 gempa hembusan
Baca Juga: Festival Anggrek Merapi ke-8: Pesona Vanda Tricolor dan Seruan Konservasi dari Sleman
Aktivitas ini menunjukkan bahwa Semeru belum stabil dan berpotensi memicu awan panas serta aliran lahar sewaktu-waktu.
Zona Bahaya: Radius 8–20 Km Harus Steril
PVMBG menegaskan bahwa radius 8 kilometer dari puncak Semeru wajib steril dari segala aktivitas.
Sektor tenggara, terutama sepanjang Besuk Kobokan hingga 20 kilometer, menjadi zona paling berbahaya.
Baca Juga: Halaman SD Bromantakan Disulap Jadi Kanvas Raksasa di Hari Anak Sedunia
Warga di luar radius tersebut juga diminta menjaga jarak minimal 500 meter dari sempadan sungai.