SENANGSENANG.ID – Sejumlah wilayah di Provinsi Aceh hancur diterjang banjir bandang dan longsor sejak akhir November lalu. Empat kampung tenggelam.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem menggambarkan kondisi mencekam itu saat memimpin Apel Tim Recovery Bencana di Landasan Udara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu (30/11/2025).
Mualem menyebut bencana kali ini ibarat “tsunami kedua” bagi Aceh. Ia mengungkapkan, empat kampung di Sawang, Jambo Aye (Aceh Utara), dan Peusangan (Bireuen) hilang tersapu banjir bandang.
Baca Juga: Solidaritas di Tengah Bencana: Warga Medan Selamatkan Anabul yang Merintih Terjebak Banjir
“Malam itu, empat kampung hilang entah ke mana. Aceh sekarang seperti tsunami kedua,” ujarnya.
18 Titik Terdampak Banjir dan Longsor
Gubernur menegaskan penanganan bencana di 18 titik kabupaten/kota dilakukan cepat tanpa jeda. Prioritas utama adalah membuka akses darat agar logistik segera menjangkau desa-desa terisolasi.
“Tugas kita melayani mereka yang terdampak. Tidak boleh ada jeda kemanusiaan di lapangan,” tegasnya.
Jembatan Bailey Dikebut
Sekda Aceh M. Nasir menyampaikan, pembangunan Jembatan Bailey penghubung Bireuen–Aceh Utara sudah dimulai sejak Minggu (30/11/2025). “Targetnya tiga hari selesai dan bisa dilalui,” katanya.
Baca Juga: Tahun Baru 2026 Semakin Meriah dengan WILDOPIA di 1O1 Style Yogyakarta Malioboro
Meski bantuan logistik mulai masuk ke daerah terisolir seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang, distribusi masih terbatas karena jalur darat banyak terputus. Saat ini, jalur udara menjadi tumpuan utama.
Evakuasi Warga di Sungai Tingkeum