news

KLH Setop Operasional Perusahaan di Hulu Batang Toru Usai Banjir Bandang Tapanuli Selatan

Sabtu, 6 Desember 2025 | 15:37 WIB
Menyoroti aktivitas pembukaan lahan tambang di daerah hulu Tapanuli Selatan usai bencana banjir bandang menimpa wilayahnya. (Dok. Komdigi)

SENANGSENANG.ID — Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatra Utara, akhir November lalu menyisakan duka mendalam.

Material banjir berupa gelondongan kayu, lumpur, dan sampah menghantam pemukiman warga, merusak infrastruktur, serta memaksa ratusan orang mengungsi.

Video yang memperlihatkan aliran kayu gelondongan dari hulu Batang Toru hingga Garoga sempat viral dan memicu kekhawatiran publik.

Baca Juga: Wuling New Alvez Tampil Segar di GJAW 2025, Siap Panaskan Persaingan Compact SUV

Dugaan kuat mengarah pada masifnya aktivitas pembukaan lahan untuk pertambangan dan perkebunan kelapa sawit di kawasan tersebut.

KLH Turun Tangan

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan pihaknya telah melakukan inspeksi udara pascabencana.

Baca Juga: Lesti Kejora Borong Empat Piala di Indonesian Dangdut Awards 2025

Hasilnya, ditemukan aktivitas pembukaan lahan besar-besaran di daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru dan Garoga.

“Mulai 6 Desember 2025, seluruh perusahaan di hulu DAS Batang Toru wajib menghentikan operasional dan menjalani audit lingkungan,” kata Hanif dalam keterangan resmi, Sabtu (6/12/2025).

Tiga Perusahaan Disetop

Baca Juga: Bayi Panda Pertama Lahir di Indonesia Jadi Sorotan Pertemuan Prabowo–MPR China

Hanif menyebut, ada tiga perusahaan tambang dan perkebunan sawit yang telah didatangi tim KLH.

Pemerintah memutuskan menghentikan sementara operasional mereka dan memanggil untuk pemeriksaan resmi di Jakarta pada 8 Desember.

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB