"NCM memang lebih unggul, tapi lebih merusak lingkungan. Lihat saja bagaimana pertambangan Nikel belakangan ini heboh," ujar Ridwan melalui unggahan X @ridwanhr yang dikutip Kamis, 3 Juli 2025.
Baca Juga: Lagi! Kejagung Sita Rp1,37 Triliun dalam Kasus Korupsi CPO, Total Sitaan Tembus Rp13 Triliun
"LFP tidak menggunakan Nikel dan Cobalt, hanya saja densitas energi belum bisa menyamai NCM. Sebaiknya beli EV dengan baterai LFP," imbuhnya.
Dalam postingan berbeda, Ridwan juga sempat membandingan baterai berbasis NCM dan LFP yang ditawarkan produk mobil listrik asal China, Xpeng X9.
Secara rinci, Ridwan menyoroti terkait harga dan jangkauan dua jenis baterai mobil listrik tersebut.
"Beda jenis baterai, beda harga dan jarak tempuh, Xpeng X9 punya 2 pilihan baterai; NCM dan LFP," terang Ridwan dalam unggahan X @ridwanhr yang diposting pada 30 Juni 2025 lalu.
"NCM lebih mahal dan range lebih jauh. LFP lebih murah tapi range lebih pendek meski punya dimensi dan bobot sama. Makanya dia punya akselerasi sama meski kapasitas lebih kecil," tukasnya.**
Artikel Terkait
BYD Rilis Mobil Listrik Anyar Bertampang Keren Dijuluki Lamborgini Mini, Dibanderol Cuma Seharga LCGC
Bukan Wuling atau Ioniq, Mobil Listrik BMW Jadi Kendaraan VIP Peserta WWF 2024 di Bali
Kenalkan Mobil Listrik Sport Neta GT untuk Pasar Indonesia, Neta V-II Siap Dipinang dengan Harga Rp299 Juta
Konsumen Mobil Listrik Ini Auto Resah! Hyundai Ioniq 5 Rusak Sejak Maret Belum Juga Rampung Diperbaiki Bengkel Resmi, Piye to kih?
Xpeng G6 Mengaspal di Indonesia: Janji Manis Mobil Listrik CBU Rp599 Juta, Mampukah Bertahan di Tengah Badai Persaingan?
Pasar Mobil Listrik Indonesia Mei 2025 Loyo, Dominasi Impor China Tak Terbendung Meski Diguyur Insentif