Sistem ini memanfaatkan Integrated Starter Generator (ISG) serta baterai Lithium-ION untuk membantu efisiensi bahan bakar dengan fitur Engine Auto Stop saat kendaraan berhenti.
Baca Juga: Ada 12 Posisi Dubes Masih Kosong, DPR Desak Pemerintah Segera Bertindak: Diplomasi RI Bisa Terganggu
Klaim tersebut memang terdengar menjanjikan, namun perlu diuji lebih jauh dalam penggunaan jangka panjang. Berikut ini sederet kekurangan Suzuki Fronx yang perlu diketahui:
Kekurangan Suzuki Fronx
1. Tidak Tersedia Mesin Turbo di Indonesia
Suzuki Fronx diketahui tersedia dengan mesin 1.0L Boosterjet turbo yang bertenaga. Namun, di Indonesia hanya hadir dengan mesin 1.5L dan 1.5L Mild Hybrid, untuk mengejar efisiensi bahan bakar.
Baca Juga: Jangan Senang Dulu! Menpan-RB Tegaskan WFA untuk ASN Hanya Opsional, Bukan Kewajiban
2. Material Kabin Standar
Meskipun desain interior terbilang elegan, material kabin masih didominasi plastik keras dan kain standar.
Ruang kaki pada baris kedua juga tidak terlalu luas, dengan posisi jok belakang yang tidak bisa diatur kemiringannya.
Baca Juga: Festival Memedi Sawah 2025, Karya Ciamik Wiwiek Pungki Borong Piala KPH Yudanegara dan Bupati Sleman
3. Tidak ada fitur Auto Door Lock
Suzuki Fronx masih memakai cara manual untuk mengunci pintu. Belum ada fitur Auto Door Lock dengan sensor kecepatan.
Selain itu, tidak tersedia juga fitur Power Tail Gate untuk membuka dan menutup bagasi belakang secara otomatis.**