otomotif

Heboh Rangka eSAF Motor Honda Mudah Patah, BPKN: AHM Harus Lakukan Recall, Ini Taruhannya Nyawa

Sabtu, 26 Agustus 2023 | 21:44 WIB
Honda Vario 160, salah satu sepeda motor buatan AHM yang menggunakan rangka eSAF. (Foto: AHM)

SENANGSENANG.ID - Heboh rangka eSAF motor Honda yang berkarat hingga patah masih menjadi perbincangan publik sampai hari ini.

Meski pada awalnya respon pabrikan dianggap lamban menanggapi hal ini, PT Astra Honda Motor (AHM) akhirnya memberikan pernyataan dugaan karat itu adalah bercak kuning silikat.

Senyawa yang digunakan saat pengelasan ketika proses produksi yang diklaim justru melindungi dari karat.

Baca Juga: Heboh Warga OKI Ternak Buaya di Samping Rumah, Tetangga Resah Polisi Turun Tangan

Walau demikian konten soal rangka eSAF bermasalah masih tetap bermunculan di medsos, dan makin menjadi bahasan yang belum terselesaikan.

Menanggapi kegaduhan yang terjadi, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mengatakan bahwa PT Astra Honda Motor (AHM) harus melakukan recall pada sepeda motor Honda dengan rangka eSAF.

Rangka eSAF yang digunakan pada motor Honda ini dinilai mudah karatan dan patah, sehingga membahayakan konsumen.

Baca Juga: Resep Kue Gandus, Panganan Legendaris Khas Palembang yang Gurih dan Ngangenin, Temen Ngeteh di Sore Hari

Hal tersebut disampaikan oleh Rizal Halim, Ketua BPKN dikutip dari laman resminya, Jumat 25 Agustus 2023.

“Saya rasa kalau memang harus recall, ya harus di-recall. Karena ini taruhannya nyawa jika terjadi (patah) di jalan raya,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Carmudi, Sabtu 26 Agustus 2023.

Rizal mengatakan bila kejadian rangka eSAF yang patah terjadi secara massal, Pemerintah akan memberikan rekomendasi dan peringatan.

Baca Juga: Talk To Me Masih Seru dan Mencekam di Kota Lumpia, Jadwal Bioskop Semarang Sabtu 26 Agustus 2023

Rekomendasi dan peringatan tersebut nantinya akan mengarahkan kepada produsen untuk segera melakukan recall.

“Recall ini terjadi apabila produk baru masih dalam masa garansi kurang dari 1 tahun dan terjadi secara massal maka disinyalir ada produk gagal, itu harus recall,” sambungnya.

Halaman:

Tags

Terkini