Sampah Plastik Minuman Ringan Ini Paling Banyak Ditemukan di Enam Kota Besar, Ironisnya Brand Ini Kerap Gembar-gembor Ramah Lingkungan

photo author
- Rabu, 6 Desember 2023 | 21:15 WIB
Sampah plastik menumpuk. Trio brand minuman bersoda (Sprite, Fanta dan Coca Cola) banyak luput dari percakapan publik terkait sampah plastik belakangan ini.  (Foto: Antara)
Sampah plastik menumpuk. Trio brand minuman bersoda (Sprite, Fanta dan Coca Cola) banyak luput dari percakapan publik terkait sampah plastik belakangan ini. (Foto: Antara)

Sekaitan itu juga, pemerintah mengeluarkan kebijakan Up Sizing dimana produsen didorong untuk meninggalkan kemasan ukuran kecil dan beralih ke kemasan dengan ukuran yang lebih optimum untuk mengurangi potensi timbulan sampah.

Baca Juga: Wujudkan Pembangunan Kota Yogya Berbasis Pengurangan Risiko Bencana, Salah Satunya Melalui Kolaborasi Multipihak

Sampah botol produk minuman, seluruhnya menggunakan kemasan plastik Polietilena Terefatalat, sebenarnya bernilai ekonomis sehingga tak seharusnya tercecer di pembuangan sampah atau lingkungan terbuka.

Masalahnya, kata Ahmad, bank sampah, yang digadang-gadang menjadi tulang punggung dalam skema Circular Economy (CE) pengelolaan sampah, belum berjalan efektif di semua kota.

"Kami mendapati bank sampah di banyak kota belum efektif menyerap sampah dengan residual value tinggi sekalipun, karena sebagian besar masih bekerja ala kadarnya."

Baca Juga: Tim Gabungan Berjibaku Bersihkan Longsor Sepanjang 50 Meter Tutupi Rel KA di Banyumas, 16 Perjalanan Kereta Api Dialihkan

"Demikian halnya pemulung dan pelapak hanya menyerap sampah dengan residual value tinggi saja, sementara sampah dengan residual rendah dibuang ke TPS/TPA/pinggir jalan/badan-badan air bahkan dibakar (open burning)," katanya.

Ahmad juga menengarai ketidakjelasan implementasi ERP dan CR menjadikan kalangan produsen leluasa mencitrakan dirinya sebagai korporasi yang ramah lingkungan, meski faktanya jauh dari itu.

'Pemerintah perlu meningkatkan panduan dan bimbingan teknis pelaksanaan EPR dan CE agar program ini lebih efektif dan bahkan mampu mengatasi bias pada claim sepihak oleh yang memperoleh amanat (produsen) dengan modus pencitraan perusahaan semata," katanya.

Baca Juga: Lokasi Debat Terakhir Capres di Kantor KPU, Idham Holik Tegaskan Format Debat Tak Berubah: Tiga Debat Capres, Dua Debat Cawapres

Sekadar informasi, trio brand minuman bersoda (Sprite, Fanta dan Coca Cola) banyak luput dari percakapan publik terkait sampah plastik belakangan ini.

Yang banyak disorot dan seperti jadi bulan-bulanan kampanye hitam justru sampah plastik Le Minerale, brand lokal yang lagi naik daun dan giat menggerus penjualan AQUA di pasar air kemasan.

Riset menunjukkan sampah Le Minerale justru ada di urutan kesembilan, masih lebih sedikit dari sampah botol plastik Kecap ABC 7.214 buah dan Yakult sebanyak 7.013 buah.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: InfoPublik.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X