Mengenal Wayang Wahyu, Akulturasi Budaya Tradisi Jawa dan Nilai-Nilai Kristiani dalam Kehidupan Masyarakat Katolik

photo author
- Minggu, 24 Desember 2023 | 18:15 WIB
Salah satu pertunjukan Wayang Wahyu. (Foto: YouTube/Komsos Keuskupan Agung Semarang)
Salah satu pertunjukan Wayang Wahyu. (Foto: YouTube/Komsos Keuskupan Agung Semarang)

SENANGSENANG.ID - Tanggal 25 Desember adalah hari besar bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Berbagai perayaan pun turut dilakukan oleh para pemeluk agama Kristen dan Katolik di seluruh dunia.

Dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda di setiap daerah, tentunya perayaan yang mereka lakukan ini pun punya keunikannya masing-masing.

Sudah menjadi hal yang wajar bilamana kita melihat meriahnya perayaan natal dengan tradisinya masing-masing, apalagi bila di daerah yang memang memiliki banyak penduduk beragama Kristiani.

Baca Juga: Jadwal Bioskop XXI Solo Hari Ini Minggu 24 Desember 2023, Panggonan Wingit dan Siksa Neraka Bersaing Menebar Aroma Mistis

Di pulau Jawa, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, meski mayoritas beragama Islam yang juga kerap berpadu dengan nilai-nilai keislaman masih memberikan ruang untuk bagi akulturasi umat Kristiani.

Jawa Tengah dan Yogyakarta juga menjadi rumah bagi jutaan umat Nasrani yang tumbuh dalam kebudayaan Jawa yang kental.

Mereka pun menyatu dengan masyarakat dan tentunya menjadi pelaku seni budaya di daerah ini. Seperti di Yogyakarta, ada sebuah kesenian unik yang merupakan sebuah perpaduan antara budaya tradisional dan nilai-nilai Kristiani, yaitu Wayang Wahyu.

Baca Juga: Ramalan Shio Kerbau Seminggu Mulai Senin 25 Desember 2023 Jangan Bereaksi Terlalu Tajam Terhadap Kritik

Wayang ini mulanya tercipta atas inisiasi dari Bruder Timotheus L Wignyosubroto pada 2 Februari 1960 yang saat itu menjadi seorang biarawan dan menjabat sebagai kepala SD Pangudi Luhur Purbayan Surakarta.

Ketika itu, ia menonton pertunjukan wayang dari M. M. Atmowijoyo yang menceritakan lakon 'Dawud Mendapat Wahyu Kraton' yang bersumber dari Perjanjian Lama.

Pasca pentas tersebut, ia bersama pegiat budaya lain pun berinisiatif untuk membuat konsep pertunjukan wayang sendiri dan membentuk komite untuk mengembangkan sebuah wayang Katolik yang kemudian dikenal sebagai wayang wahyu.

Baca Juga: Ini 10 Weton Wanita Pendiam Namun Justru Digandrungi Banyak Pria Menurut Primbon Jawa

Dari situ, terciptalah sebuah paguyuban bernama Wayang Wahyu Ngajab Rahayu yang menjadi wadah untuk pengembangan kesenian ini.

Tujuan wayang wahyu sendiri adalah sebagai sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran Kristiani, namun dengan cara yang sekiranya bisa diterima masyarakat dan tentunya kental akan nilai-nilai budaya yang juga menjadi bagian dari masyarakat Jawa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: dari berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X