Ia menilai bahwa insiden ini adalah bagian dari strategi konten yang sengaja dibuat untuk meraup keuntungan pribadi.
"Wong kito yang salah? Tidak, memang dia sengaja. Itu salah satu hal yang kalau dilihat oleh anak-anak yang belum cukup umur, akan menganggap itu benar. Padahal itu orang yang cari uang," ujar Herman Deru dalam sebuah acara pengajian, Sabtu 22 Maret 2025.
Menurutnya, video yang viral tersebut telah menimbulkan dampak negatif terhadap citra masyarakat Palembang, seolah-olah warganya tidak tertib dan rakus.
"Kita dipermalukan. Tapi kalau aku adalah orang yang tidak paham dengan kejadian ini, aku tidak akan menyalahkan sedulur-dulur kita yang mengambil," katanya.
Herman Deru juga menegaskan bahwa nama baik Palembang tidak boleh dirusak hanya karena sebuah konten.
"Saya minta jangan rusak nama Palembang hanya karena untuk membuat konten oleh si pelaku, (Willie Salim). Justru harusnya kita angkat kebaikan-kebaikan daerah, jangan membuat konten yang merugikan nama daerah," tegasnya.
"Saya tidak rela nama Palembang dirusak-rusak hanya karena konten daging sepanci. Terlalu terhormat orang Sumatera Selatan, khususnya Palembang, hanya gara-gara daging sepanci," imbuhnya.**
Artikel Terkait
Ramai RedNote Jadi Tujuan 'Pengungsi' usai TikTok Kena Banned di AS, tapi Aplikasi Asal China Itu Punya Potensi Diblokir Juga?
Viral Video Siswa SMPN 39 Surabaya Wajib Tidur Siang saat Jam Sekolah, Ternyata Sudah Ada di Beberapa Negara
Istilah 'Ubur-ubur Ikan Lele' Mulanya dari Keluhan Orang yang Kena Tilang Polisi? Tambah Daftar Kata Gaul Warganet di Medsos
Caroline Riady Viral karena Dijemput Helikopter untuk Pulang Kerja, Jawab Pertanyaan Receh dari Netizen
Mengapa Gas Elpiji 3 Kg di Indonesia Berwarna Hijau? Ini Sejarah dan Asal-usulnya
Tren #KaburAjaDulu Ramai di Sosmed, Istana: Jangan Jadi Pendatang Haram