"Saat kami temukan, dia sudah meninggal. Saya sebenarnya sudah menduga karena jatuhnya itu dalam sekali," kata Agam dengan nada sedih saat menjelaskan kondisi jenazah korban.
"Dia patah kaki, kepala retak, sepatunya copot, kalungnya lepas. Sudah tidak ada harapan saat kami tiba," imbuhnya sembari menunjuk bagian-bagian tubuh yang mengalami luka fatal.
Di sisi lain, Agam mengaku merasa sangat bersalah karena tidak dapat langsung membantu saat insiden terjadi.
Relawan tim evakuasi jenazah Juliana Marins itu mengungkapkan saat kejadian, dirinya sedang berada di Jakarta dan tidak bisa segera kembali ke Lombok.
Baca Juga: Geledah Rumah Bos Sritex, Kejagung Temukan Miliaran Rupiah dalam Plastik Bergambar Mickey Mouse
"Menyesal saya ada di Jakarta waktu itu. Padahal sudah ada firasat. Tapi saya tetap main di Jakarta sama teman-teman," ucap Agam.**