Materi Khotbah Jumat 13 Oktober 2023: Kendalikan Diri Melawan Nafsu Amarah dengan Cara Bersabar

Lebih lanjut dalam Tafsir Al-Mukhtashar/ Markaz Tafsir Riyadh, dijelaskan pengendalian diri yaitu menahan amarahnya meskipun sebenarnya mampu melampiaskannya, dan yang memaafkan orang yang berbuat dzalim kepadanya.

Hal itu juga dijelaskan dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Dr Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah.

Pengendalian diri diterangkan yaitu menyembunyikan kemarahan dan menahannya dalam hati mereka, sehingga tidak berbuat dzalim kepada seorang pun sebab kemarahan mereka, walaupun mampu untuk membalas.

Baca Juga: Putri Ariani akan Bawakan Lagu Indonesia Raya di Pembukaan MotoGP Mandalika 2023

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa salah satu tanda orang yang kuat adalah kemampuan mengendalikan diri melawan nafsu amarah

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

Qoola Rasulullah shollalloohu 'alaihi wasallam, laisasy-syadiidu bish-shuro'ati, Innamasy-syadiidul-ladzii yamliku nafsahu 'indal ghodhobi

Rasulullah SAW bersabda: "Bukanlah orang kuat itu yang (biasa menang) saat bertarung atau bergulat, tetapi orang kuat itu adalah yang (mampu) mengendalikan nafsunya ketika marah,“ (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).

Bagaimana cara mengendalikan diri, Rasulullah menuntunkan untuk diam saat diterpa nafsu amarah

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

Idzaa ghodziba ahadukum falyaskut.

“Jika kalian marah, diamlah," HR Ahmad.

Baca Juga: Kemenkominfo akan Bawa ke Ranah Hukum Jika Meta Masih Layani Transaksi Judi Online

Ali bin Abi Thalib memberikan contoh aplikasinya yaitu jangan pernah membuat keputusan saat marah.

Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa sabar sebentar saat marah, menghindarkan dari ribuan penyesalan.