Materi Khotbah Jumat 15 Maret 2024: Ibadah Puasa Melatih Diri Menjaga Jarak dengan Kesenangan Dunia

Marilah kita selalu bersyukur apapun kenikmatan yang diberikan Allah pada kita karena dengan syukur itu Allah akan menambahkan dengan kenikmatan yang lain (Surat Ibrahim ayat 7).

Salawat dan salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Kemudian selaku khatib saya mewasiatkan untuk selalu menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita, karena takwa merupakan pangkat yang paling mulia dihadapan Allah (Surat Al Hujurat ayat 13).

Baca Juga: Libatkan 148 Personel, Polres Bantul Bentuk Tim Khusus Kejahatan Jalanan Selama Ramadan

Jamaah rohimakumullah

Ibadah puasa melatihkan menjaga jarak dengan kesenangan dunia, karena terlalu dekat dengan dunia bisa menerlenakan manusia dari tujuan yang sebenarnya, yaitu kebahagiaan di akhirat.

Berkaitan dengan menjalani kehidupan dunia Ali bin Abi Thalib RA memberi nasehat:

"Jalanilah kehidupan di dunia ini tapi jangan biarkan dunia ini masuk di dalam dirimu, kehidupan dunia ibarat air laut, ketika perahu berada di atas air, ia mampu berlayar dengan sempurna, tetapi ketika air masuk ke dalamnya, perahu itu tenggelam."

Inti dari nasihat tersebut adalah, dalam menjalani kehidupan dunia jangan sampai dunia di atas atau diagungkan, dunia harus ditempatkan sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan kehidupan di akhirat.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Dandangan, Catatan Sejarah Penetapan 1 Ramadan Peninggalan Sunan Kudus

Allah menjelaskan tentang dunia yang harus diwaspadai, sebagiamana QS Al Hadid ayat 20.

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Wa mal-ḥayaatud-dun-yaa illaa mataa'ul-ghuruur.

"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu," QS Al Hadid ayat 20.

Menjadikan dunia sebagai alat harus selalu diingatkan, karena banyak orang yang terlalu cinta dunia sehingga lupa dengan tujuan utama yaitu akhirat, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 200.