Baca Juga: Pengamanan Libur Lebaran 2024, TNI Polri Siapkan 155 Ribu Personel
Warung buka satu setengah jam sebelum berbuka puasa, dan bagi warga yang mengantri awal harus dibawa pulang.
Memasuki pekan kedua ramadan, keramaian warung sedekah meningkat.
Nasi yang disediakan pun bertambah dari mulai 350 bungkus, meningkat lebih dari 500 bungkus menjelang akhir ramadan.
Ide awal pendirian warung sedekah ini cukup sederhana, yaitu didasarkan pada keinginan untuk membantu sesama terutama kepada fakir, miskin dan dhuafa.
Lalu dihubungilah orang- orang yang memiliki kemampuan dan kemauan sama dan tulus untuk membagikan sebagian hartanya.
Baca Juga: Pembagian THR Buruh Rokok PT Djarum Fantastis, Nominal Mencapai Ratusan Miliar Rupiah
"Ternyata peminatnya cukup banyak, hingga warung sedekah ini mampu melayani kebutuhan selama ramadan," tegasnya.
Salah seorang pengunjung warung sedekah, Rumiyati (24) asal Demak yang kebetulan lewat menjelang buka puasa, mengaku tak mengeluarkan uang sepeser pun untuk mendapatkan satu bungkus nasi lengkap dengan lauk pauk dan air mineral.
"Terima kasih bu, semoga barokah," katanya pendek kepada Bellinda Birton dan salah satu penyaji warung sedekah, yaitu Sri Idayati (55) warga Desa Payaman Kecamatan Mejobo Kudus. **
Artikel Terkait
Jangan Salah! Meski Yogya Dianggap Paling Miskin se Pulau Jawa, Namun Soal Satu Ini Nomer Satu di Indonesia
Sedekah, Maaf dan Tawaduk, Tiga Sifat Jika Ingin Mendapatkan Derajat Kemuliaan
Sedekah Laut dan Pesta Lomban di Jepara, Diawali Larung Sesaji, Dilajutkan Festival Kupat Lepet
Kirab Kebangsaan Merah Putih Sedekah Bumi Desa Getas Pejaten Kudus, Persatukan Unsur Kebhinekaan
Tutup Akhir Tahun, Ngaji Bareng Laskar Sedekah Turut Dimeriahkan Penampilan Kiai Kanjeng