Meriahnya Pesta Lomban, Ini Makna Prosesi Larungan Kepala Kerbau bagi Warga Jepara

photo author
- Rabu, 17 April 2024 | 19:30 WIB
Pesta Lomban sudah menjadi tradisi masyarakat Jepara. (MC Kab.Jepara)
Pesta Lomban sudah menjadi tradisi masyarakat Jepara. (MC Kab.Jepara)

SENANGSENANG.ID - Kemeriahan bernuansa budaya tampak mewarnai kompleks Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu Jepara, Rabu 17 April 2024.

Ribuan pengunjung sudah memadati sekitaran TPI Ujungbatu sejak pukul 06.00 WIB, seolah tak ingin melewatkan setiap momen prosesi larungan kepala kerbau, pada ajang Pesta Lomban yang menjadi tradisi tahunan itu.

Kepala kerbau yang akan dilarung telah tertata rapi dengan perlengkapan adat lain di dalam wadah, berbentuk miniatur kapal.

Baca Juga: Jadwal Bioskop XXI Jogja Rabu 17 April 2024, Dua Hati Biru Dibintangi Lulu Tobing Sudah Tayang Beb

Dengan diiringi Tarian Sernemi, miniatur kapal tersebut diarak menuju kapal utama pengangkut larungan.

Lalu, bertolak bersama kapal lain dari dermaga TPI Ujungbatu, menuju laut sebelah selatan Pulau Panjang Jepara.

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta menyampaikan, tradisi tersebut merupakan ciri khas masyarakat Jepara, sekaligus menjadi warisan budaya yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Kudus Rabu 17 April 2024, Nonton Aksi Lulu Tobing di Film Terbaru Dua Hati Biru

“Sesuai tradisi masyarakat Jepara, seminggu setelah Lebaran kita biasanya melaksanakan Pesta Lomban, di mana terdapat prosesi larungan kepala kerbau,” ujarnya.

Diceritakan, konon ritual larungan tersebut berdasarkan kisah penyelamatan dua pejabat Kadipaten Jepara dari amukan badai laut.

Peristiwa itu terjadi pada 1855, saat tengah berlayar menuju ke Karimunjawa, sehingga perahu mereka terombang-ambing karena badai.

Baca Juga: Ramalan Bintang Aquarius Kamis 18 April 2024 Bahaya Terjebak dalam Keraguan dan Refleksi yang Tidak Perlu

Beruntung, lanjutnya, Ki Ronggo Mulyo dan Cik Lanang mengetahui peristiwa tersebut dan segera memberikan pertolongan.

Dari peristiwa itu, kemudian diselenggarakan syukuran dengan melarung sesajen ke laut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X