SENANGSENANG.ID - Siapa bilang anak muda malu menjadi petani? Buktinya petani Magelang ini sukses mengembangkan tanaman buah kelengkeng secara organik dengan kualitas unggul berukuran besar, dagingnya tebal namun bijinya kecil.
Kerja kerasnya tak melupakan hasil, ia meraup untung dan banyak masyarakat yang datang untuk belajar budi daya kelengkeng organik kepadanya.
Adalah Muhammad Prabowo, petani kelengkeng organik asal Desa Ngentak Kelurahan Sanden Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang mulai merasakan prospek dari budi daya buah kelengkeng jenis New Kristal atau kelengkeng kateki berkualitas dengan sedikit perawatan.
Memanfaatkan lahan seluas 8.000 m2 petani muda ini rutin memanen buah kelengkeng unggulan yang ditanam pada lahan berpasir khas lereng Gunung Merapi.
Sekitar 70 pohon kelengkeng rutin dipupuk secara organik semprot menggunakan pupuk cair Wow yang merupakan inovasi kelompok tani lokal. Hasilnya masing-masing pohon terlihat berbuah cukup lebat.
Dari pola perawatan organik itu, buah kelengkeng Prabowo juga memiliki rasa manis, sedikit air, ukurannya juga lebih besar jika dibanding kelengkeng lain.
Selain itu daging buah kelengkengnya juga lebih tebal dengan biji relatif kecil.
"Itu karena perawatan menggunakan pupuk cair Wow seminggu lima kali dan menjaga kebersihan dari rumput rumputan," kata Prabowo seperti dikutip dari beritamagelang.id, Sabtu 11 Mei 2024.
Prabowo menjelaskan, pola perawatan organik mulai dilakukan akhir 2020 dengan prinsip dasar mengolah limbah tanaman untuk tanaman.
Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Wonosobo Sabtu 11 Mei 2024, Uji Nyalimu Lur Nonton Possession: Kerasukan
Selain penyemprotan pupuk organik cair, juga diterapkan manajemen filter sumber air lokal ke kolam ikan.
Hal itu dilakukan untuk menetralisir pestisida, maupun zat kimia lain dari luar.
Artikel Terkait
Bunga Sakura ala Lumajang, Pohon Tabebuya yang Memesona di Tengah Musim Kemarau
Lestarikan Kekayaan Hayati, DPP Kota Jogja Identifikasi Tanaman Mangga Berusia Lebih dari 100 Tahun
Peternakan Terintegrasi Balaraja, Transformasi Pemikiran Arie Triyono untuk Indonesia dan Apresiasi Ridwan Kamil
Budaya Puja Pembacaan Tiga Sutta 24 Jam Non-stop Selama 8 Hari Berakhir Besok di Candi Borobudur
Kisah Haru Oktaviyaningrum, Berjibaku Melahirkan saat Banjir Mengepung Kampungnya di Demak
Arie Triyono Dilirik Pemerintah Jadi 'Bapak Angkat' Peternak Lokal