Jadi manusia harus memberi nilai lebih pada kehidupannya dan secara khusus pada pekerjaannya, yaitu bermakna ibadah, sebagaimana firman Allah:
أَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَٰقِيهِ
Yaa ayyuhal-insaanu innaka kaadiḥun ilaa robbika kad-ḥan fa mulaaqiih.
Baca Juga: Afifuddin Ditunjuk Jadi Plt Ketua KPU Gantikan Hasyim Asyari yang Dipecat Terkait Tindak Asusila
"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya," QS Al Insyiqaq ayat 6.
Semangat beribadah sungguh-sungguh akan menjadikan manusia berkecukupan lahir dan batin.
يَا ابْنَ آدَمَ, تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى
Yabna Aadam, tafarrogh li'ibaadatii amla' shodroka ghinna.
"Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi di dalam dadamu dengan kekayaan," HR Imam Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim.
Bagaimana caranya agar kerja bernilai ibadah?
Semua kebaikan yang dilakukan manusia akan bernilai ibadah, jika niatnya benar, karena Allah semata.
Beberapa nilai niat yang harus disertakan dalam bekerja.
1. Kerja ungkapan syukur.
Bekerja sebagai ungkapan syukur pada banyak kenikmatan yang diberikan Allah SWT, seperti kesehatan, kepandaian, keterampilan, kesempatan dan sebagainya, jika kenikmatan-kenikmatan tersebut disyukuri maka Allah SWT akan menjamin ditambah lagi.
Artikel Terkait
Materi Khotbah Jumat 24 Mei 2024: Sebaik-baik Makhluk, Orang yang Beriman dan Mengerjakan Amal Saleh
Materi Khotbah Jumat 7 Juni 2024: Sombong adalah Sifat Iblis, yang Selalu Mengajak ke Jalan Sesat
Materi Khotbah Jumat 14 Juni 2024: Kemuliaan Diri Ditentukan oleh Kemampuan Menjaga Lisan
Materi Khotbah Jumat 21 Juni 2024: Ibadah Kurban Diterima Allah SWT Jika Dilandasi dengan Ketakwaan
Materi Khotbah Jumat 28 Juni 2024: Ikhlas adalah Melupakan Pujian Manusia dan Hanya Mencari Rida Allah