Materi Khotbah Jumat 5 Juli 2024: Kerja itu Ibadah, maka Diwajibkan Mencari Rezeki yang Halal dan Baik

photo author
- Jumat, 5 Juli 2024 | 05:53 WIB
Ustaz H Ahmad Ahsan Jihadan SPsi MA. (Foto: Dokumen Pribadi)
Ustaz H Ahmad Ahsan Jihadan SPsi MA. (Foto: Dokumen Pribadi)

Jadi manusia harus memberi nilai lebih pada kehidupannya dan secara khusus pada pekerjaannya, yaitu bermakna ibadah, sebagaimana firman Allah:

أَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَٰقِيهِ

Yaa ayyuhal-insaanu innaka kaadiḥun ilaa robbika kad-ḥan fa mulaaqiih.

Baca Juga: Afifuddin Ditunjuk Jadi Plt Ketua KPU Gantikan Hasyim Asyari yang Dipecat Terkait Tindak Asusila

"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya," QS Al Insyiqaq ayat 6.

Semangat beribadah sungguh-sungguh akan menjadikan manusia berkecukupan lahir dan batin.

يَا ابْنَ آدَمَ, تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى

Yabna Aadam, tafarrogh li'ibaadatii amla' shodroka ghinna.

"Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi di dalam dadamu dengan kekayaan," HR Imam Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim.

Bagaimana caranya agar kerja bernilai ibadah?

Semua kebaikan yang dilakukan manusia akan bernilai ibadah, jika niatnya benar, karena Allah semata.

Baca Juga: Dirjen Aptika Kominfo Semuel A Pangerapan Mundur dari Jabatannya, Buntut Serangan Siber PDNS 2 Surabaya

Beberapa nilai niat yang harus disertakan dalam bekerja.

1. Kerja ungkapan syukur.

Bekerja sebagai ungkapan syukur pada banyak kenikmatan yang diberikan Allah SWT, seperti kesehatan, kepandaian, keterampilan, kesempatan dan sebagainya, jika kenikmatan-kenikmatan tersebut disyukuri maka Allah SWT akan menjamin ditambah lagi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X