SENANGSENANG.ID - Puncak rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah ke-112 di Bantul, bakal dimeriahkan Muhammadiyah Cultural Carnival (MCC).
Acara yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul ini akan dihelat pada Minggu 8 Desember 2024 mendatang dengan mengambil rute dari Lapangan Trirenggo - Simpang Bejen dan berakhir di SMA Muhammadiyah I Bantul.
Demikian disampaikan Koordinator MCC 2024 Bambang Sugeng Haryanto, S.Sn didampingi Ketua PDM Bantul H. Sumarna M.Pd dan Ketua Semarak Milad Muhammadiyah ke-112, Harimawan, ST., M.Pd kepada sejumlah awak media di Dakwah PDM Bantul, Kamis 5 Desember 2024.
Dijelaskan Bambang, MCC diikuti oleh 72 kontingen yang berasal dari 20 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se Bantul dengan melibatkan tidak kurang 6.000.
Mereka berasal dari semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti lembaga pendidika dari tingkat TK ABA, SD, SMP, SMA, SMK serta PKU Bantul dan Hisbul Wathan (HW) Wreda dari Srandakan dan Balong Banguntapan.
"Kita juga di dukung oleh Ikatan Guru TK ABA atau Igaba yang akan menjadi pembuka barisan setelah Drum Band dengan membawa 112 bendera Merah Putih dan Perserikatan berikut ortomnya," ucap Bambang.
MCC disamping menampilkan 9 Grup Drum Band, diantaranya Drum Band HW Wreda yang sebagian besar pesertanya adalah lansia juga menampilkan sejumlah bragada dan iring iringan becak hias serta sejumlah gunungan hasil kreativitas warga Muhammadiyah.
Dijelaskan Bambang kegiatan super akbar yang bertitel Muhammadiyah Culture Carnival ini mengusung tema "Lestari Lan Majuning Budaya Mutih Raharjaning Bawana".
Lewat tema ini harapannya makin mendekatkan Muhammadiyah dengan budaya Jawa yang ada di Bantul agar tetap lestari.
Ketua PDM Bantul, H. Sumarna, M.Pd. mengungkapkan kegiatan puncak Milad Muhammadiyah di Bantul ini bukan sekadar kegembiraan namun juga wujud syukur dan sebagai gerak nyata bahwa Muhammadiyah ikut berkiprah dalam melestarikan budaya Jawa yang tentunya sesuai dengan garis kebijakan Muhammadiyah.
"Muhammadiyah tidak alergi dan anti budaya ini kita buktikan. Bahkan dari budaya itu kita manfaatkan sebagai sarana dan strategi dakwah kultural," tutur Sumarna.
Artikel Terkait
Masyarakat Kota Kretek Antusias Saksikan Festival Barongan pada Hari Jadi Kota Kudus ke-475
PAFI Gunungkidul Hadir! Masyarakat Butuh Edukasi tentang Kesehatan dan Pengetahuan Obat
Jogja Spoor Festival Digelar 21-22 September 2024 di Balai Yasa Yogyakarta, Ini 10 Agenda Menariknya
Buku 'Nyi Beruk Naik Gerobak ke Dawangsari' Diluncurkan, Hidupkan Cerita Lisan Muasal Nama Padukuhan di Sleman
Perajin Batik Jepara Tidak Takut Karyanya Diplagiat dan Tak Lagi Daftarkan Hak Paten, Alasannya Bikin Gemetar
First Anniversary Loman Park Hotel, Bareng Sedulur Media Resik-Resik Malioboro