Sedangkan di akhirat mendapatkan pahala yang belum diberikan di dunia dan surga yang abadi.
Namun perlu diingat bahwa keimanan itu fluktuatif, bisa naik dan bisa turun,
Para sahabat dan jumhur salaf berpendapat:
الإيمان يزيد وينقص
Al Iimaanu yaziidu wa yanqushu.
"Iman itu dapat bertambah/naik dan berkurang/turun (Jami’ al-Masa’il).
Maka keimanan itu harus dijaga, cara menjaga kualitas keimanan ada beberapa hal:
Pertama: Iman dilengkapi dengan ilmu.
Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11.
وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ
Wa idżā qiīlansyuzuụ fansyuzuụ yarfa'illaāhulladżīna aāmanuụ minkum walladżiīna uụtul-'ilma darojaāt.
Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Ilmu akan menambah kualitas keimanan seseorang.
Artikel Terkait
Materi Khotbah Jumat 28 Februari 2025: Tujuan Utama Puasa, Mencapai Derajat yang Paling Mulia yaitu Takwa
Materi Khotbah Jumat 14 Maret 2025: Berprasangka Baik Akan Mendatangkan Kebaikan dari Allah SWT
Materi Khotbah Jumat 21 Maret 2025: Setiap Anak Adam Pasti Berbuat Salah dan Dosa, maka Bertobatlah!
Materi Khotbah Jumat 4 April 2025: Salah Satu Kenikmatan dari Allah, yaitu Kemudahan Menjalankan Ibadah Puasa
Materi Khotbah Jumat 18 April 2025: Ingatkan Umat Beriman, Lawan Kemalasan Beribadah dengan Zikir dan Salat