SENANGSENANG.ID – Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) DIY terus berkomitmen tidak akan masuk ke ranah politik.
Demikian ditegaskan Ketua Tanfidziyah PWNU DIY DR Zuhdi Muhdlor dalam sambutannya disela menghadiri acara doa dan zikir HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Jatam bersama TNI, Polri dan masyarakat di Lapangan Pondok Pesantren Minggir Gus Muwafiq, Sleman, DIY, Minggu 10 Agustus 2025 malam lalu.
Doa dan zikir bersama penceramah KH Ahmad Muwafiq yang akrab disapa Gus Muwafiq mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.
Baca Juga: Rekomendasi Lipstik Merah Merona dan Harganya, Cocok Dipakai di Bulan Kemerdekaan Beb
Lebih lanjut Zuhdi Muhdlor, Jatman merupakan kumpulan para pengamal tarikat muktabarah, merupakan organisasi otonom di bawah Nahdlatul Ulama.
"Jadi bukan politik, kalau organisasi thoriqoh kok dipolitisir nah itu keliru,” kata Zuhdi Muhdlor.
Menurutnya, Jatman adalah organisasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mengamalkan thoriqoh dengan tujuan untuk lebih mendekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baca Juga: PPATK Klarifikasi soal Kabar Pemblokiran Rekening Milik Ketua MUI
“Jatman merupakan kelompok warga NU yang mengikuti thoriqoh atau jalan spiritual dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Gusti Allah melalui pembimbing,” jelasnya.
Bupati Sleman Harda Kiswaya yang diwakili Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sleman Wiayato Widodo, mengapresiasi kegiatan doa dan zikir Kemerdekaan ke-80 RI Jatam bersama TNI, Polri dan masyarakat yang difasilitasi oleh Gus Muwafiq.
“Pemerintah Kabupaten Sleman sangat mengapresiasi kegiatan dzikir dan doa yang diselenggarakan Jatman DIY, semoga kegiatan ini sebagai rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga di tahun ini kita memperingati HUT ke 80 Kemerdekaan RI,”ungkap Widodo.
Baca Juga: Begini Jika Padel Mulai Geser Tren Tenis, Olahraga Raket yang Lagi Digandrungi Warga Dunia
Kemerdekaan yang diraih atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa sepatunya diisi dengan kegiatan untuk peningkatan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan untuk pembangunan.
“Dengan zikir dan doa ini bisa menjadikan masyarakat Sleman sesuai visi Bapak Bupati 2025-2029, yakni membangun Kabupaten Sleman yang maju, adil, makmur dan berkeadaban,” tuturnya.
Artikel Terkait
Menteri PPPA Hadiri Lampah Guyub Sesarengan #4 Peringati Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-213 Tahun Masehi
PIR-OMK Lingkungan Santo Gregorius Agung Banteng Gelar Makrab di Kaliurang, Gen Z yang Tak Gengsi Wujudkan Apa yang Mereka Maui
Sambut Hari Anak Nasional 2025, RS Panti Rapih Yogyakarta Gaungkan Kampanye 'Stop Bully, Mari Peduli'
IFG Berbagi Kebahagiaan Muharram: Satu Hari Bersama, Seribu Makna Bahagia
Dialog Karya Kelompok Pendamping Rohani LP dan Rutan Narkoba: Kamulah yang Melawat Aku
Bupati Kulonprogo Memandang Penting Sosialisasi Sejarah dan Nilai-Nilai Kepakualaman, Menyambung Kembali Sejarah Bangsa