Bagi pekerja yang mengandalkan pembuatan konten, AI dapat mengubah satu artikel panjang menjadi beberapa format berbeda, misalnya posting LinkedIn atau pembaruan singkat di media sosial. Hal ini menghemat waktu sekaligus memperluas jangkauan audiens.
Baca Juga: Untuk Redakan Kegelisahan Publik, Prabowo Perlu Intens Bicara ke Media, bukan Influencer
Selain efisiensi, penggunaan AI juga membantu pekerja remote mengurangi stres. Beban kerja yang biasanya terasa berat bisa lebih ringan ketika sebagian tugas dikerjakan otomatis oleh teknologi.
"Meski begitu, para ahli tetap mengingatkan bahwa AI sebaiknya digunakan sebagai pendukung, bukan pengganti kreativitas manusia. Fleksibilitas dan sentuhan personal tetap menjadi nilai tambah bagi pekerja remote," ungkap Time.
Dengan memanfaatkan AI secara bijak, pekerja remote kini dianggap tidak hanya bisa lebih produktif, tetapi juga mampu menjaga keseimbangan hidup atau work-life balance.**
Artikel Terkait
Efisiensi Besar-besaran Microsoft, 9.000 Karyawan Terkena PHK demi Dorong Investasi AI
Wamenkomdigi Soroti Penyalahgunaan AI dan Deepfake, Sebut Perempuan dan Anak Rawan Jadi Korban
Indosat Luncurkan Fitur Anti Spam dan Scam Berbasis AI, Lindungi Ratusan Juta Masyarakat Indonesia
Saat Media Asing Ikut Mengintip Strategi RI yang Disebut Ingin Jadi Pusat AI di Asia Tenggara
41 Persen Perusahaan Bakal PHK Massal hingga 2030 Imbas AI yang Kian Marak Dipakai Dunia Kerja Global
Ini 18 Daftar Pekerjaan yang Bakal Punah karena AI dan Profesi yang Tak Tergantikan