Untuk Redakan Kegelisahan Publik, Prabowo Perlu Intens Bicara ke Media, bukan Influencer

photo author
- Senin, 1 September 2025 | 08:38 WIB
Dr Hendri Satrio atau Hensa. (Istimewa)
Dr Hendri Satrio atau Hensa. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Presiden Prabowo Subianto perlu lebih sering berbicara langsung melalui media massa ketimbang influencer untuk meredakan kegelisahan publik.

Hal ini diungkap analis komunikasi politik sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKopi, Dr. Hendri Satrio atau Hensa.

Menurut Hensa, media masih memegang peran penting sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga: Citraweb Solusi Teknologi Gelar Olimpiade Jaringan Mikrotik 2025

Intensitas komunikasi yang kuat diyakini akan membuat pesan pemerintah lebih mudah dipahami rakyat.

“Saya ngajuin dua lah solusinya. Jadi yang pertama, Pak Prabowo mesti berkomunikasi dengan intens kepada para jurnalis di media massa karena dengan kondisi saat ini, media massa lah yang bisa menenangkan masyarakat ya, menenangkan rakyat,” ujarnya dalam sebuah wawancara, dikutip dari AboutMalang.com, Minggu 31 Agustus 2025.

Hensa menyinggung bahwa sejak era Presiden Joko Widodo hingga kini, media kerap terpinggirkan dari lingkaran kekuasaan, padahal memiliki peran strategis menjembatani pemerintah dengan rakyat.

Baca Juga: 5 Tips Memulai Usaha Minim Risiko untuk Pemula agar Lebih Aman

“Dan ya ini jadi pengalaman tersendiri sih. Selama ini kan memang penguasa ya dari zaman Pak Jokowi kemudian sekarang diteruskan ke Pak Prabowo, seolah-olah seperti melupakan media massa sebagai kekuatan,” tambahnya.

Ia menekankan, langkah komunikasi yang lebih terbuka dengan media menjadi kunci penting untuk meredakan ketegangan publik sekaligus menjaga legitimasi kepemimpinan nasional.

Sebuah survei Indonesian Presidential Studies (IPS) UGM pada 2022 juga memperkuat pandangan tersebut.

Baca Juga: Dua Seniman Asal Inggris Tampilkan The Rest of Our Lives di Jagongan Wagen PSBK Episode 154

Hasilnya menunjukkan 74,4 persen publik masih lebih percaya pada media formal seperti TV, radio, dan koran, jauh lebih tinggi dibanding media sosial yang hanya meraih kepercayaan 12,7 persen.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X