Hal tersebut mengandung makna setelah salat manusia harus menebar kebaikan atau kebahagiaan kepada sekeliling kita.
Yang kedua adalah mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran.
Kepedulian mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran menjadi syarat seseorang atau sekelompok orang menjadi umat yang terbaik.
Dalam QS Ali Imron Ayat 110, Allah menegaskan;
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah."
Tentunya sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing, yang penting adalah memaksimalkan usaha dengan kapasitas dan kemampuan.
Yang ketiga adalah sabar menghadapi musibah.
Semua orang pasti mengalami musibah, tapi yang membedakan dan menunjukkan kualitas hidupnya adalah cara menyikapinya.
Baca Juga: Studi Baru Mengungkap, Makan Kurma Ternyata Bisa Mencegah Kanker Pankreas
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَىْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوٰلِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِينَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar," (QS. Al Baqarah 2: Ayat 155).
Saat mendapatkan musibah adalah kesempatan manusia menunjukkan kualitas dirinya di hadapan Allah.
Artikel Terkait
Puasa Itu Perisai Maka Jaga Lisanmu, Dua Pilihan Orang Beriman Berkata Baik atau Diam
Puasa Merupakan Proses Transformasi Diri, dari Pribadi Beriman Menjadi Pribadi yang Bertakwa
Inilah Keunggulan Orang Beriman, Tak Mudah Digoda atau Dipengaruhi Setan
Janganlah Bersedih, Tinggikan Derajatmu dengan Beriman, dan Raihlah Kebahagiaan
Wujudkan Ihsan di Dalam Kehidupan, Tak Hanya dengan Allah tetapi Juga dengan Sesama Manusia