SENANGSENANG.ID - Indonesia masih menyimpan catatan rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Ini menjadi perhatian penting kita bersama, karena perbaikan kondisi ekonomi negeri ini tanpa memberikan perhatian pada persoalan mendasar mengenai peningkatan kualitas SDM semacam melihat fatamorgana kemakmuran karena tidak didukung oleh pondasi yang kokoh.
Hal ini diungkap Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Ova Emilia M.Med.Ed, Sp.OG (K) selaku Ketua Dewan Penasehat Forsiladi DIY pada pelantikan kepengurusan Forsiladi DIY di Auditorium BBPPMPV Seni Budaya, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik,Sleman, Minggu 28 Mei 2023.
Baca Juga: Jadwal Bioskop Yogyakarta Hari Ini Senin 29 Mei 2023, Cek di Sini Perubahan Jam Main dan HTM-nya
Lebih lanjut menurut Prof Ova, data Bank Dunia yang dirilis tahun 2020 menunjukan tingkat produktifitas SDM Indonesia tercatat 0,54 dan masih di bawah rata rata Asean.
Angka ini menurut Prof Ova masih menggambarkan dengan tegas bahwa kebijakan pembangunan SDM Indonesia di bidang pendidikan dan kesehatan masih perlu ditinjau ulang.
"Saya berahap kehadiran Forsiladi DIY sebagai organisasi lintas keilmuan dan profesi ini, mampu memberikan kontribusi positif bagi pengembabgan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung upaya pencapaian kualitas pembangunan SDM," urai Prof Ova.
Selebihnya Prof Ova mengajak bangkit bersama untuk mewujudkan SDM masa depan yang unggul yang memiliki karakter.
Sementara itu Ketua Dewan Pakar Forsiladi DIY, Prof Dr Heru Kurnianto Tjahjono dalam orasi ilmiahnya mengungkapkan, para doktor jika dilihat dari keilmuannya sudah mencapai level 9 sehingga harus dapat memberi manfaat yang lebih bagi kehidupan ini dengan selalu menyalakan perubahan dari waktu ke waktu.
Menurut Prof Heru yang juga Guru Besar Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), selama ini kita selalu bicara tentang kecerdasan akal (IQ) sebagai kompetensi keilmuan, seharusnya kita juga mengkolaborasikan dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Harapannya agar kolaborasi ini mampu memberi respon pada terjadinya perubahan yang terjadi sangat dahsyat dan di luar harapan kita.
"Para doktor lebih memiliki radar yang sangat kuat dan sensitif dalam merespon terjadinya perubahan itu sehingga akan terus menyalakan perubahan untuk kehidupan ini," ucapnya.
Artikel Terkait
Urus Sertifikat Halal Tak Semudah yang Dibayangkan, Pelaku UMKM Masih Kebingungan Soal Satu Ini
Dukung Kota Kreatif Dunia, Libatkan Desainer dan Pekerja Seni, Warkaban Gelar Bantul Muslim Fashion Show
Berbagi Kekayaan Rohani dari Hari Raya Keagamaan, Jadi Obrolan Hangat Jamaah Kopdariyah di Magelang
Wujudkan Area Konservasi Mangrove, Suzuki Kembali Gelar Program Clean Up The World di Morotai
Riset Terbaru Ungkap Wanita Lebih Berisiko Meninggal Usai Serangan Jantung Dibanding Pria