Hal tersebut dapat diketahui sedikitnya dengan tiga tanda.
Pertama: "Bi husni istimaa’ihi". Menjadi pendengar yang baik, dengan kebagusan sikap saat mendengar pembicaraan, meskipun dia lebih tahu tentang itu.
Kebagusan sikap di sini bukan hanya 'unggah-ungguh' dalam budaya sopan-santun, tapi sebuah kepribadian.
Dalam Islam diajari saling menasehati, artinya mau memberi dan menerima nasihat.
Perilaku mendengar dapat dilatihkan dengan pembiasaan mendengar adzan, bacaan Al Qur'an, nasehat yang baik dan lain-lain.
Allah SWT berfirman:
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Wa idzaa quri'al Qur'aanu fastami'uu lahuu wa anshituu la'allakum turhamuun.
"Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat," QS Al Araf ayat 204.
Kedua: "Sur’ah qabûlihi lil haq". Cepat mengakui kebenaran dari siapapun, meski berasal dari orang yang lebih rendah darinya.
Ada sebuah nasehat yang sangat bijak,"Undzur ma qoola wala tandzur man qoola".
"Lihatlah apa yang disampaikan, dan jangan melihat siapa yang menyampaikan".
Baca Juga: Setelah Hampir 3 Tahun Ditutup, Taman Edukasi Lalu Lintas Yogyakarta Kembali Dibuka Bund
Pitutur Jawa yang sangat bagus,"Wong pinter sing isih gelem nampa rembuge wong liya kui sing diarani wong utama".
Pelatihannya adalah pembiasaan menahan diri tidak langsung menilai apa yang dia dengar, perlu perenungan dan pemahaman lebih dalam dari sebuah nasehat.
Artikel Terkait
Materi Khotbah Jumat 12 Mei 2023: Hidayah merupakan Pertolongan Terbesar dari Allah bagi Umatnya
Materi Khotbah Jumat 19 Mei 2023: Dekatkan Diri kepada Allah saat Menerima Segala Ujian, Hadapi dengan Sabar
Materi Khotbah Jumat 26 Mei 2023: Dimiliki Orang Beriman, Ikhlas Menjadi Dasar Kualitas Amal Saleh
Materi Khotbah Jumat 2 Juni 2023: Jalani Tugas dengan Profesional, Hadapi Kehidupan Penuh Kesungguhan
Materi Khotbah Jumat 9 Juni 2023: Allah Menguji Hambanya dengan Keburukan dan Kebaikan sebagai Cobaan